Peringatan Dini BMKG: Cuaca Ekstrem Hantam Sumut, Hujan Lebat dan Kilat Diprediksi hingga Malam

topmetro.news, Medan — Warga Sumatera Utara diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang akan melanda sejumlah wilayah provinsi ini mulai sore hingga malam nanti.

BMKG Sumatera Utara mencatat bahwa sejak pukul 18:30 WIB, intensitas hujan diperkirakan meningkat di sejumlah kabupaten dan kota, khususnya di daerah Langkat, Deli Serdang, Simalungun, Asahan, Serdang Bedagai, dan Kota Medan. Fenomena cuaca ini diprediksi berlangsung hingga pukul 21:30 WIB dengan potensi meluas ke wilayah lain seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Nias, Karo, dan wilayah pegunungan di sekitar Danau Toba.

Hujan lebat yang datang secara tiba-tiba dan disertai kilat serta angin kencang berpotensi menyebabkan berbagai risiko hidrometeorologi, mulai dari banjir lokal, genangan air, hingga pohon tumbang dan kerusakan ringan pada atap bangunan. BMKG menghimbau masyarakat untuk:

Memastikan saluran air dan drainase dalam kondisi bersih dan tidak tersumbat untuk mengantisipasi banjir.

Menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan disertai petir dan angin kencang berlangsung.

Menyiapkan perlengkapan darurat seperti senter, obat-obatan, dan peralatan P3K.

Memantau update informasi cuaca secara real-time melalui kanal resmi BMKG dan media terpercaya.

Menjawab kebutuhan informasi cuaca yang cepat dan akurat, BMKG Sumatera Utara memanfaatkan teknologi nowcasting, yaitu sistem prakiraan cuaca berdasar radar dan data satelit terkini yang memberikan prediksi dalam waktu singkat (1-3 jam ke depan).

Layanan ini memungkinkan warga untuk mendapatkan peringatan dini secara cepat melalui aplikasi mobile, website, dan media sosial resmi BMKG.

Kini, masyarakat bisa mengakses laman https://nowcasting.bmkg.go.id untuk mendapatkan peta cuaca real-time dan analisis perkembangan hujan yang bisa membantu pengambilan keputusan sehari-hari, seperti penundaan perjalanan atau persiapan menghadapi bencana.

Menurut Dr. Arif Santoso, meteorolog BMKG Sumatera Utara, pola cuaca ekstrem saat ini dipengaruhi oleh gangguan tekanan rendah yang bergerak di atas perairan Selat Malaka dan perbukitan Bukit Barisan. “Kondisi ini menyebabkan massa udara lembap terangkat cepat sehingga menghasilkan awan konvektif tebal yang memicu hujan intens disertai petir dan angin kencang,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa fenomena ini juga didukung oleh kondisi atmosfer lokal yang menguatkan potensi badai petir, sehingga waspada harus ditingkatkan terutama di wilayah pegunungan dan pesisir.

 

Peran Masyarakat dan Pemerintah Lokal

Berbagai pemerintah kabupaten dan kota di Sumatera Utara diimbau untuk segera melakukan koordinasi antisipasi, termasuk kesiapan posko bencana, pemantauan titik rawan banjir, dan sosialisasi ke masyarakat. Pelibatan unsur relawan dan media lokal sangat penting agar informasi cepat tersampaikan.

Masyarakat juga diharapkan aktif melaporkan kejadian bencana ringan seperti pohon tumbang atau genangan air ke pihak berwenang untuk respons cepat.

Kesimpulan

Cuaca ekstrem yang terjadi malam ini adalah pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan peran teknologi informasi modern dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin dinamis. Dengan memanfaatkan data BMKG dan teknologi nowcasting, masyarakat Sumatera Utara bisa lebih tanggap dan aman dalam menghadapi ancaman cuaca buruk.

Tetap pantau update resmi dari BMKG dan jangan abaikan tanda-tanda cuaca buruk. Keselamatan Anda dan keluarga adalah prioritas utama.

 

Penulis SADAM 

Related posts

Leave a Comment