topmetro.news, Medan – Wisuda Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) kali ini menyuguhkan momen yang tak terlupakan.
Di tengah suasana penuh haru dan bangga, ada satu kejadian yang menyita perhatian dan menjadi perbincangan hangat di media sosial: pidato perpisahan penuh makna dari Laura Amandasari, mahasiswi Kristen Protestan yang berhasil meraih gelar lulusan terbaik dari Fakultas Hukum UMSU.
Momen tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna UMSU, di mana Laura, dengan keberanian dan kehangatannya, menyampaikan pidato perpisahan yang tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga mengundang gelak tawa.
Dalam pidatonya, Laura dengan santai membacakan sebuah pantun jenaka yang mencairkan suasana dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari para hadirin yang hadir, termasuk Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.
Pantun Laura yang Viral
“Adakah beasiswa S2 sampai lulus?” begitu ungkap Laura dalam sebuah pantun yang disambut riuh tawa dari para tamu undangan.
Pantun ini tidak hanya mencerminkan kecerdasannya, tetapi juga keberaniannya menggabungkan kehangatan dalam pidato yang biasanya penuh formalitas.
Aksi Laura tersebut membuatnya menjadi sorotan di jagat maya, terutama di platform media sosial, di mana warganet mengapresiasi sikap terbuka dan keberanian UMSU dalam menerima keberagaman.
“Berbeda bukan berarti tidak bisa bersama,” ujar Laura dalam pidatonya, yang mengingatkan semua orang akan pentingnya toleransi dan saling menghargai dalam kehidupan kampus maupun kehidupan sosial.
Dengan gaya santai dan penuh semangat, ia membuktikan bahwa keberagaman di UMSU bisa menjadi kekuatan yang mempersatukan, bukan memecah belah.
Keberagaman dan Toleransi di UMSU
Kehadiran Laura sebagai lulusan terbaik dalam acara wisuda ini semakin menunjukkan bahwa UMSU memang mengedepankan prinsip inklusivitas dan toleransi. Sebagai universitas yang mengusung nilai-nilai moderasi beragama, UMSU memberikan ruang bagi semua mahasiswanya untuk berkembang, tanpa memandang latar belakang agama, etnis, atau status sosial.
Harapan ke Depan: Beasiswa untuk S2?
Salah satu pertanyaan yang menarik perhatian dalam pidato Laura adalah tentang beasiswa S2. “Adakah beasiswa S2 sampai lulus?” tanyanya, yang langsung menjadi perbincangan di kalangan mahasiswa dan civitas akademika.
Banyak yang berharap agar UMSU dapat menyediakan lebih banyak kesempatan beasiswa, baik untuk program S2 maupun untuk mahasiswa yang berprestasi namun membutuhkan dukungan finansial.
Aksi Mahasiswi Kristen yang Menggetarkan
Selain kecerdasan akademis, keberanian Laura untuk tampil beda dan menyampaikan pidato yang menggetarkan hati, telah membuatnya menjadi simbol inspirasi bagi mahasiswa lainnya.
Ia mengingatkan kita bahwa perjalanan pendidikan tidak hanya soal nilai akademis, tetapi juga tentang bagaimana seseorang mampu membawa diri dengan integritas dan keberanian dalam menyuarakan nilai-nilai penting yang dapat memperkaya kehidupan sosial dan budaya kampus.
Momen Menggetarkan di Channel YouTube Cerita UMSU
Kesan mendalam yang ditinggalkan oleh Laura Amandasari ini juga berhasil diabadikan dalam sebuah video yang kini viral di channel YouTube Cerita UMSU. Video tersebut merekam detik-detik penuh emosional saat Laura memberikan pidato perpisahan yang memukau, disertai dengan pantun jenaka yang mengundang tawa para hadirin.
Akun YouTube Cerita UMSU pun mendapatkan ribuan views dan komentar positif dari masyarakat, memperlihatkan betapa besar apresiasi publik terhadap momen istimewa ini.
Dengan semangat yang penuh haru dan gelak tawa, wisuda UMSU kali ini menjadi saksi betapa pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya mengutamakan prestasi akademik, tetapi juga mencerminkan sikap saling menghormati dan menerima perbedaan. Laura Amandasari adalah contoh nyata dari nilai-nilai tersebut, yang kini menjadi teladan bagi mahasiswa UMSU dan kampus-kampus lainnya.
Penulis SADAM