topmetro.news, Medan – Pukul 10:08:15 WIB pagi tadi, wilayah 25 kilometer Tenggara Pakpak Bharat, Sumatera Utara diguncang gempa bumi tektonik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kekuatan gempa mencapai magnitudo 3,6 pada skala Richter. Getarannya dirasakan oleh sebagian masyarakat di sekitar pusat gempa, namun intensitasnya relatif rendah.
Episentrum gempa terdeteksi berada pada koordinat 2.33 Lintang Utara dan 98.35 Bujur Timur. Kedalaman hiposenter gempa tercatat cukup dalam, yaitu sekitar 61 kilometer di bawah permukaan laut. Kedalaman ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan dampak gempa di permukaan relatif minim.
Berdasarkan analisis BMKG, gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng. Zona subduksi merupakan wilayah pertemuan antara dua lempeng tektonik, di mana salah satu lempeng menyusup di bawah lempeng lainnya. Proses ini seringkali memicu terjadinya gempa bumi.
Meskipun kekuatan gempa mencapai magnitudo 3,6, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hal ini dikarenakan kekuatan gempa yang relatif kecil dan kedalaman hiposenter yang cukup dalam. Gempa dengan magnitudo di bawah 7.0 skala Richter umumnya tidak memicu tsunami.
Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa yang disebabkan oleh gempa tersebut. Namun, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tenang. Masyarakat dihimbau untuk menghindari bangunan yang rapuh dan memastikan struktur bangunan tempat tinggal mereka aman dari potensi gempa susulan.
Tim BMKG terus memantau perkembangan situasi pasca gempa dan akan memberikan informasi terbaru jika terjadi perkembangan signifikan. Masyarakat dapat mengakses informasi resmi dari BMKG melalui berbagai kanal komunikasi yang tersedia, termasuk situs web dan media sosial.
Informasi mengenai gempa ini juga telah divalidasi dan dikonfirmasi oleh berbagai sumber, termasuk laporan dari masyarakat setempat dan data seismik dari stasiun-stasiun pemantau gempa di wilayah Sumatera Utara. Data ini digunakan untuk menentukan parameter gempa seperti magnitudo, lokasi episentrum, dan kedalaman hiposenter.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat di daerah rawan gempa disarankan untuk selalu mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana alam. Pengetahuan tentang prosedur evakuasi dan mitigasi bencana sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif jika terjadi gempa bumi di masa mendatang.
Sumber Informasi: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)