topmetro.news, SERGAI – Aksi bentrokan antar geng motor kembali menelan korban jiwa. Seorang pemuda bernama Muhamad Zikri Fahmi (19), warga Dusun III Desa Nagur, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), meninggal dunia setelah terlibat perkelahian di Jalan Setia Budi, Kelurahan Brohol, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, Kamis (11/9/2025) dini hari.
Korban sempat mendapat perawatan di RS Bhayangkara Kota Tebing Tinggi. Namun karena luka yang dialaminya cukup parah, ia dirujuk ke RS Horas Insani, Kota Pematang Siantar. Sayangnya, sekitar pukul 20.45 WIB malam harinya, Zikri mengembuskan napas terakhir.
Kapolsek Rambutan, AKP Darma, melalui Kanit Reskrim Ipda K. Napitupulu, membenarkan peristiwa tersebut.“Saat kami tiba di lokasi, para pelaku sudah melarikan diri. Kami hanya menemukan seorang korban dalam kondisi kritis dan langsung membawanya ke rumah sakit,” ujarnya.
Dari lokasi kejadian, polisi turut mengamankan barang bukti berupa satu egrek sawit, satu mata gergaji, dan tiga botol sirup. “Kasus ini masih dalam penyelidikan. Kami terus melakukan langkah-langkah untuk mengungkap para pelaku,” tambah Ipda Napitupulu.
Sementara itu, Usman, sepupu korban, saat ditemui di rumah duka pada Jumat (12/9/2025) dini hari, menuturkan bahwa Zikri diduga menjadi korban pengeroyokan geng motor lawan.
“Teman-temannya bercerita kalau Zikri sempat diseret dan dipukuli oleh geng motor dari Tebing Tinggi. Padahal, Zikri adalah anggota geng motor Dolok Masihul,” jelas Usman.
Menurutnya, saat bentrokan pecah, kelompok Dolok Masihul sempat berusaha melarikan diri. Namun, nahas, Zikri terjatuh dari sepeda motor yang ditumpanginya dan langsung menjadi sasaran pengeroyokan.
“Teman-temannya ingin menolong, tapi jumlah lawan terlalu banyak sehingga mereka tidak berani melawan,” pungkasnya.
Dari keterangan sejumlah warga, kawasan Paya Kuruk di Tebing Tinggi hingga Batu XII di Dolok Masihul memang kerap dijadikan lokasi bentrokan geng motor. Wilayah tersebut meliputi kawasan hukum Polsek Tebing Tinggi, Polsek Rambutan (Polres Tebing Tinggi), dan Polsek Dolok Masihul (Polres Sergai).
Seorang warga Paya Kuruk mengaku resah dengan maraknya aksi geng motor yang kerap meresahkan masyarakat, terutama pada malam hari.
“Kalau sedang tawuran, batu bisa melayang sembarangan. Kaca mobil pecah, kepala bisa bocor. Kalau sudah begitu, siapa yang mau bertanggung jawab? Kami minta Polres Sergai dan Polres Tebing Tinggi berkolaborasi memberantas geng motor ini. Nyawa sudah ada yang melayang, jangan sampai terus berulang,” tegas warga tersebut.
Terpisah, Kasi Humas Polres Tebing Tinggi, IPTU Mulyono, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat (12/9/2025), juga membenarkan insiden tersebut.
“Korban telah meninggal dunia pada Kamis, 11 September 2025 sekitar pukul 20.45 WIB di RS Horas Insani Pematang Siantar setelah dirujuk dari RS Bhayangkara Tebing Tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Rambutan AKP Darma, ketika dikonfirmasi mengenai kelanjutan hukum dari kasus ini, menegaskan bahwa penyelidikan masih terus berjalan. “Kasus masih dalam penyelidikan,” tulisnya melalui pesan singkat.
Reporter | Fani