topmetro.news, Medan – Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Sumatera Utara (Sumut) Hasmirizal Lubis, menyampaikan bahwa tahun 2025 Pemprov Sumut mendapat alokasi program bedah rumah sebanyak 400 unit, dengan nilai anggaran sekitar Rp12 miliar.
Program tersebut akan tersebar di 12 kabupaten/kota. Adapun daerah yang menjadi penerima program meliputi Kabupaten Simalungun, Batubara, Labuhanbatu Utara, Humbang Hasundutan, Samosir, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Nias Utara, serta Kota Pematangsiantar.
“Alokasi 400 unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) ini sudah diprogramkan untuk tahun 2025. Total nilai anggaran setara Rp12 miliar, dan akan didistribusikan ke 12 kabupaten/kota,” ujar Hasmirizal di Kantor Gubernur Sumut, Senin (22/9).
Hasmirizal menegaskan, program ini tetap berjalan meski pemerintah harus melakukan efisiensi anggaran sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang mencakup 13 item efisiensi.
“Terkait RTLH, kami mencoba mensimulasikan agar efisiensi tidak terlalu banyak. Karena ini menyangkut kepentingan masyarakat, jadi program bedah rumah tetap harus dijalankan,” katanya.
Menurutnya, 400 unit RTLH yang dialokasikan untuk 2025 masih bisa dipertahankan setelah melalui proses pembahasan dengan berbagai pihak.
“Alhamdulillah ini dipahami dalam pembahasan, sehingga 400 unit tetap bisa kita laksanakan. Karena menyangkut kepentingan masyarakat luas, khususnya kelompok berpenghasilan rendah,” jelas Hasmirizal.
Meski begitu, hingga kini belum ada informasi resmi dari Dinas Perkim mengenai persentase capaian fisik pekerjaan bedah rumah tahun berjalan. Publik pun masih menunggu laporan progres, apakah program sudah mulai berjalan atau masih dalam tahap persiapan distribusi di 12 kabupaten/kota tersebut.
Hasmirizal menambahkan, pihaknya berkomitmen memastikan program RTLH ini tidak hanya sekadar memenuhi target angka, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
“Rumah layak huni adalah hak semua warga. Kami ingin memastikan program ini tepat sasaran dan bisa mengurangi kawasan kumuh secara bertahap,” pungkasnya.
Penulis | Erris