topmetro.news, Medan – Anggota Komisi IV DPRD Medan Rommy Van Boy, mendesak pemko untuk segera menutup dan memindahkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun yang terletak di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Menurutnya, TPA tersebut sudah dalam kondisi overload dan tidak lagi layak digunakan.
“Sudah saatnya TPA Terjun ditutup dan dipindahkan. Volume sampah sudah melebihi kapasitas. Bulan lalu bahkan sempat terjadi longsor dan mencemari lingkungan sekitar permukiman warga,” kata Rommy dalam rapat dengar pendapat bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Medan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan, Senin (6/10/2025).
Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak dan turut dihadiri anggota komisi lainnya seperti Jusuf Ginting, El Barino, Datuk Iskandar Muda, Edwin Sugesti Nasution, dan Lailatul Badri.
Rommy menegaskan, dengan volume sampah warga Kota Medan yang mencapai lebih dari 1.200 ton per hari, Pemko Medan tidak bisa lagi mengabaikan krisis pengelolaan sampah ini.
“Jika dibiarkan, kita bukan hanya bicara soal pencemaran lingkungan, tapi juga ancaman terhadap kesehatan masyarakat. Jangan sampai Kota Medan dikenal sebagai kota sampah,” ujar politisi Golkar itu.
Menanggapi aspirasi mahasiswa HMI yang peduli pada isu lingkungan, Rommy mengajak mereka turut berperan dalam menjaga kebersihan kota. Ia juga meminta DLH Kota Medan agar meningkatkan profesionalisme dalam mengelola sampah, mulai dari sumbernya, yakni rumah tangga, hingga ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
“Sosialisasi dan edukasi ke masyarakat soal pentingnya kebersihan harus dilakukan terus-menerus. Ini tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Rommy juga menyoroti buruknya pengelolaan retribusi sampah lewat program Wajib Retribusi Sampah (WRS) yang dinilai tidak maksimal dan rawan kebocoran.
“Ada indikasi dana WRS tidak sampai ke tujuan dan tersendat di tingkat kelurahan. Ini harus dibenahi. Saya sarankan agar Pemko Medan menerapkan sistem pembayaran WRS secara online agar transparan dan mencegah kebocoran PAD,” tukasnya.
Ia pun mendorong kelurahan untuk aktif menambah jumlah masyarakat yang terdaftar sebagai peserta WRS, sembari terus menyosialisasikan pentingnya kontribusi warga melalui retribusi demi peningkatan kualitas layanan kebersihan kota.
reporter | Thamrin Samosir