topmetro.news ,Medan – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumatera Utara (Sumut) Muliono, menyatakan optimisme bahwa posisi Sumut akan keluar dari zona merah daerah narkoba.
Menurutnya, dalam survei penyalahgunaan narkoba 2025 mendatang Sumut akan menurun signifikan dibanding tahun 2019, ketika berada di peringkat pertama nasional sebagai provinsi dengan prevalensi narkoba tertinggi.
“Tahun 2019 kita peringkat satu nasional. Tapi dengan banyak operasi, sosialisasi, dan penguatan relawan, kita harap tahun ini turun. Kita terus berusaha agar Sumut keluar dari posisi rawan itu,” ujar Muliono dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (14/10).
Salah satu strategi utama Pemprov Sumut adalah memperkuat program Desa Bersinar (Bersih Narkoba). Hingga 2025, terdapat 300 desa/kelurahan di Sumut yang ditetapkan sebagai Desa Bersinar, melibatkan 4.500 relawan anti-narkoba.
“Setiap desa ada sekitar 15 relawan. Mereka menyampaikan pesan agar masyarakat tidak terpapar narkoba dan memastikan rumah tangga di sekitarnya bersih dari penyalahgunaan narkoba,” jelas Muliono.
Upaya tersebut menunjukkan hasil signifikan. Berdasarkan data BNN RI tahun 2024, kini hanya 23 desa/kelurahan di Sumut yang masih berstatus zona merah narkoba, turun drastis dari ratusan titik beberapa tahun lalu.
“Ujung tombak kita adalah kesadaran masyarakat. Bukan hanya operasi, tapi membangun daya tahan sosial dari bawah,” tegas Muliono.
Penulis | Erris