Dosen UNIPAL Diduga Lecehkan Mahasiswi di Tenda Kemah

topmetro.news, Stabat – Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Putra Abadi Langkat (UNIPAL) berinisial EF mengaku dilecehkan oknum dosen berinisial DOE. Perbuatan asusila itu, dialaminya di sebuah tenda kemah, Minggu (12/10/2025) dini hari lalu.

Bukan itu saja, oknum dosen Bisnis Digital itu juga memfitnah EF dengan menuduhnya sebagai Lady Companion (LC) atau pemandu karaoke.

Kepada awak media, EF menceritakan kisah dugaan pencabulan yang dilakukan DOE. Awalnya, EF diajak teman kuliahnya berinisial DA dan WS piknik ke Kolam Karona Sakti di Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei Kabuaten Langkat. Saat itu EF sempat menolak, karena ada beberapa lelaki yang ikut pergi. Salah satu di antaranya DOE.

“Waktu itu saya sempat menolak, karena ada DOE yang dikabarkan ikut piknik. Tapi akhirnya kami pergi, karena DA terus mengajak saya untuk ikut,” kata EF, Sabtu (18/10/2025) malam.

Karena yang ikut juga ada temannya sesama wanita, EF tak ada rasa curiga sedikit pun. Akhirnya, mereka berangkat dengan mengendarai 3 sepeda motor ke tempat tujuan. Sore harinya, rombongan ini pun tiba di tempat wisata yang dituju.

Di sana, DOE sudah mulai menunjukkan gelagat aneh. Ia selalu berupaya mendekati EF dengan berbagai cara. Namun, EF mengaku merasa risih dengan sikap DOE yang terkesan tak lazim.

“Malamnya, DOE ngajak saya tidur di tenda bersamanya. Saat itu kami cuma mendirikan 2 tenda. Semestinya 1 tenda untuk cewek dan satunya lagi kan untuk laki-laki. Di situ perasaan saya sudah gak enak,” beber EF.

Menjelang tengah malam, EF pun masuk ke tenda untuk tidur. Sementara, teman-temannya dan DOE masih bercengkrama di luar tenda. Mahasiswi UNIPAL ini mengaku sempat menggigil karena kedinginan.

Karena dihantui rasa tak nyaman, EF kemudian mengabari rekan-rekannya. Ia mencoba melakukan panggilan video via aplikasi WhatsApp dan terhubung ke temannya. Ia menceritakan situasi di sana yang terkesan tak wajar.

Tiba-tiba, DOE masuk ke tenda tempat EF tidur. Oknum dosen ini sempat marah kepada EF karena terlihat melakukan panggilan video. Karena sesuatu hal, panggilan itu pun berakhir saat DOE tak lagi di dalam tenda.

“Setelah panggilan terputus, DOE masuk lagi ke tenda. Saya sempat menoleh ke belakang dan melihat dia (DOE) memainkan kelaminnya (onani). Saya sempat merasakan ada cairan hangat di bagian belakang badan saya,” kenang EF.

Mahasiswi berparas ayu ini pun berontak. EF mencoba menepis apa yang dilakukan DOE. Karena fisiknya yang tak sebanding dengan DOE, EF tak bisa berbuat banyak. Pakaian EF berhasil dinaikkan DOE hingga ke atas dada.

Sembari melecehkan bagian payudara, oknum dosen ini juga meraba-raba kelamin EF. Mahasiswi ini langsung berontak dan menarik tangan EF sembari berlari ke luar tenda.

Setelah itu, EF pindah ke tenda satunya lagi yang ditempati DA dan WS. Ia sempat menceritakan kejadian yang barusan dialaminya kepada kedua rekannya ini. Namun mereka terkesan acuh dan malah menyuruh EF untuk kembali tidur bersama DOE.

“Saya gak mau balik ke tenda itu. Saya tidur di tenda satunya lagi bersama DA dan WS. Tapi paginya, peristiwa yang sama terulang lagi. Bukan DOE yang melakukannya, tapi WS yang menggerayangi saya,” ujar EF.

Ancam Wartawan

Saat bangun, WS sudah mengangkat baju EF hingga ke atas dada dan melakukan pelecehan. EF berontak dan berupaya melarikan diri keluar dari tenda.

Setelah itu, mereka pun bergegas pulang. EF kemudian menceritakan peristiwa itu kepada beberapa rekan dan orangtuanya. Ia juga mengadu ke pihak kampus tempat dirinya menimba ilmu.

Ironisnya, bukannya mengakui kesalahan, DOE malah menuding EF adalah seorang LC. Hal ini membuat EF semakin terhina. “Sudahlah dilecehkan, saya malah dibilang sebagai LC,” ujar EF.

Terkait peristiwa tersebut, EF pun membuat laporan ke Mapolres Binjai. Pengaduannya pun diterima dengan tanda bukti Laporan Nomor: STTLP/B/506/X/2025/SPKT/POLRES BINJAI/POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 18 Oktober 2025 siang.

“Saya dan keluarga minta agar perkara ini diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami juga meminta, agar DOE diberhentikan atau dikeluarkan dari kampus,” tegas EF.

Terpisah, DOE membantah peristiwa yang dialami EF tersebut. Dosen Bisnis Digital ini malah berang dan mengancam melaporkan awak media yang mengkonfirmasinya.

“Tidak ada melakukan seperti yang bapak sampaikan. Saya Tidak pernah menyampaikan atau mengatakan ttg siapa yang LC itu Pak,…kok Bapak menanyakan ke saya melakukan framing itu…hati-hati lo Pak, bisa kena UU ITE bapak ini ..chating bapak ini, sy simpan, utk saya sampaikan ke PWI…,” ketus DOE via pesan WhatsAppnya.

reporter | Rudy Hartono

Related posts

Leave a Comment