Topmetro.news, SERGAI – Gelombang tinggi yang melanda kawasan pesisir Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dalam beberapa hari terakhir membuat warga Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, panik dan terpaksa mengungsi. Sekitar 30 rumah warga di Dusun I terdampak gelombang air laut yang naik hingga ke permukiman akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak tiga hari terakhir.
Tidak hanya merendam rumah, tiga unit sampan nelayan dilaporkan karam setelah diterjang ombak besar di kawasan pintu muara. Meski tidak ada korban jiwa, para nelayan mengalami kerugian karena armada belum dapat diselamatkan akibat kondisi laut yang masih berbahaya.
Kepala Desa Bagan Kuala, Safril, mengatakan bahwa gelombang tinggi kali ini termasuk yang paling besar dalam beberapa tahun terakhir. Selain mengakibatkan kerusakan pada rumah warga, terjangan ombak juga memperparah abrasi pantai yang sudah lama mengancam desa tersebut.
“Dalam tiga hari terakhir, gelombang sangat tinggi, bahkan air laut sampai ke rumah-rumah warga. Sekitar 30 rumah terdampak dan sebagian warga sudah kami ungsikan ke masjid serta rumah pintar desa,” ujar Safril, Kamis (23/10/2025).
Ia menjelaskan, cuaca ekstrem yang melanda wilayah pesisir membuat warga khawatir, terutama pada malam hari ketika ombak semakin besar disertai angin kencang. Kondisi ini membuat aktivitas melaut nelayan terhenti sementara, karena risiko karam dan hilangnya peralatan tangkap cukup tinggi
“Nelayan kami belum bisa melaut karena ombak masih tinggi dan berbahaya. Kami juga masih berupaya mengevakuasi tiga sampan yang karam, tapi belum memungkinkan karena arus laut sangat kuat,” tambahnya.
Safril berharap pemerintah pusat dapat segera membangun pemecah ombak sebagai solusi jangka panjang untuk menahan terjangan gelombang laut yang kerap merusak permukiman warga.
“Kami mohon perhatian pemerintah, karena setiap tahun gelombang pasang makin parah. Pemecah ombak sangat dibutuhkan untuk melindungi masyarakat pesisir,” harapnya.
Sementara itu, Pemerintah Desa Bagan Kuala bersama Pemerintah Kabupaten Sergai dan warga telah melakukan musyawarah terkait rencana relokasi rumah yang berada di tepi pantai. Langkah ini dinilai penting untuk menghindari korban jika gelombang pasang kembali terjadi.
Safril juga mengimbau warga untuk sementara waktu tidak menempati rumah yang berada di tepi pantai hingga kondisi cuaca kembali membaik.
“Keselamatan warga menjadi prioritas utama. Kami sarankan agar warga tinggal sementara di tempat aman karena gelombang tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan,” tutupnya.
Reporter | Fani