Ratusan Pengemudi Ojek Online Datangi Polrestabes Medan

TOPMETRO.NEWS – Terkait mogok masal hingga sweeping yang dilakukan ratusan supir Angkutan Kota (angkot), ratusan pengemudi ojek online datangi Polrestabes Medan Jalan HM Said Medan pada hari Rabu 13 Desember 2017 sore tadi.

Kedatangan ratusan pengemudi ojek online di Polrestabes Medan karena mengadukan mengenai tindakan supir angkot yang melakukan ancaman penganiayaan terhadap mereka di Jembatan Layang Simpang Pos Jalan Jamin Ginting Medan, pagi tadi. Sweeping dan pencegatan pengemudi ojek online tersebut juga diutarakan para pengunjuk rasa terjadi di kawasan Tembung.

“Rekan kami baik dari pengemudi Grab dan Gojek mendapatkan tindak kekerasan sejumlah lokasi diantaranya di Simpang Selayang hingga ditembung. Bahkan 2 pelakunya yang sempat membakar helm pengemudi ojek online sudah ditangkap polisi. Jadi kami mau menanyakan situasi ini agar kami lebih aman” ucap Hendra (30) salah seorang pengemudi ojek online yang diamini rekan lainnya di Polrestabes Medan, sembari mengatakan aksi kekerasan yang dilakukan supir angkot membuat resah pengemudi ojek online.

“Kami lewat di setop lalu penumpang disuruh turun, ada juga kami dapat isu kendaraan dibakar, kami mohon perlindungan,” katanya.

Aksi brutal yang diduga dilakukan para supir Angkot rupanya diamini oleh, Taufik Hidayat. Pria yang mengenakan kaos Putih-Hitam ini mengakui terkena sweeping yang dilakukan para pengemudi Angkot. Saat itu dirinya sedang mengantarkan penumpangnya di kawasan Simpang Pos tepatnya di bawah Ply Over Jalan Jamin Ginting Medan.

Akibatnya, Taufik kehilangan jaket Grab miliknya lantaran diambil paksa oleh para pelaku hingga dibakar. Selain itu, helm miliknya juga dibuang oleh kedua pelaku.

“Saya lagi ngantar penumpang di simpang pos, tiba-tiba diberhentikan oleh para supir angkot. Saya gak tau namanya tapi tanda orangnya. Lalu penumpang saya diturunkan paksa dan jaket serta helm saya diambil paksa,” terang Taufik, kepada petugas SPKT Polrestabes Medan.

Sementara, Petugas SPKT Polrestabes Medan Ipda P Pangaribuan yang menerima laporan pengaduan para supir ojek online mengatakan terima kasih karena telah menyampaikan pengaduan ke polisi.

“Sudah tepat datang ke Polrestabes Medan untuk menyampaikan kejadian ini. Jangan menghembuskan kabar ke teman-teman lain yang membahayakan, pengaduan ini akan langsung saya sampaikan ke pimpinan,”‎ ujarnya.

“Kalian tidak perlu takut, kalau ada kejadian segera laporkan, pasti kita tindak lanjuti, dari pagi sampai sekarang kita juga monitor situasi di lapangan,” tambahnya.‎

Usai mengutarakan keluahannya tanpa membuat laporan tertulis, para pengemudi ojek online berharap kepada polisi untuk memantau dan menindak adanya tindakan anarkis yang dilakukan para supir angkot terkait demo yang dilakukan.

“Kami minta ini dipantau. Keluhan kami sudah diperoses. Dan kedua pelaku yang melakukan tindakan anarkis di Simpang Pos telah diamankan, tapi tidak diberitahukan namanya. Bila mana nanti ada tindak kejahatan, kita diminta untuk membuat laporan ke polsek setempat dan melalui aplikasi Polisi Kita,” urai seorang perwakilan pengemudi ojek online, sembari membubarkan diri dengan tertib.

“Mulai besok seperti saran bapak polisi tadi untuk sementara agar kita tanggalkan atribut dulu saat berada dilapangan. Ini demi keselamatan dan kebaikan kita juga,” pungkasnya.

Kondisi di Polrestabes Medan

Dari pantauan wartawan di Polrestabes Medan, akibat kedatangan ratusan mengemudi ojek online tersebut, arus lalu lintas di depan Polrestabes sempat mengalami kepacetan panjang, hingga beberapa menit setelah massa membubarkan diri. (TM/08)

Related posts

Leave a Comment