Kalangan Ulama Minta Politisasi Masjid Dihentikan

politisasi masjid

topmetro.news – Bicara soal politisasi masjid, Ustaz Soleh Sofyan menegaskan, pada Zaman Rasulullah, masjid menjadi tempat untuk berbicara tentang politik. Alasannya, politik adalah bagian dari soko guru berdirinya negara.

“Membicarakan tentang negara dan politik, terutama untuk tujuan kebaikan itu bagus sekali. Karena merupakan salah satu fungsi masjid dalam rangka mengembangkan negara. Hal itu disebut Islamisasi politik,” kata Soleh dalam diskusi “Mengembalikan Masjid Sebagai Penyampai Kedamaian, Toleransi dan Pemersatu Umat” di Masjid Al Fataah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/5/2018) malam.

Sayangnya, lanjut Soleh, saat ini yang banyak terjadi adalah politisasi masjid, atau mempolitisasi nilai-nilai tujuan politik masing-masing kelompok. Hal itu, ujungnya akan menjadi perpecahan.

“Yang dimaksud politisasi masjid itu, membicarakan dan menarik umat untuk tujuan politik tertentu. Hal itu yang menjadi masalah. Biasanya, mereka itu adalah pembicara yang diundang di dalam masjid,” kata dia.

Soleh menambahkan, sangat penting sekali bagaimana fungsi masjid menjadi penyampaian pesan dakwah sesuai dengan ajaran Rasulullah. Juga sebagai tempat untuk memperkuat akidah dan menjadikan masjid sebagai sumber informasi umat.

Masjid untuk Pemersatu Umat

Sementara itu, KH Ali Sibroh Malisih, menyatakan, masjid berfungsi sebagai pemersatu umat. Dikatakannya, orang yang beriman adalah orang yang memakmurkan masjid seperti yang tertuang dalam Alquran.

“Masjid bukan tempat perpecahan tapi sebagai pemersatu umat. Tidak semua orang bisa mempersatukan umat. Makanya, peran Takmir dan dewan kemakmuran masjid ini sangat penting,” jelasnya.

Ali Sibroh menegaskan, fungsi masjid di Zaman Rasulullah, adalah sebagai tempat perkembangan budaya serta tempat mentransfer ilmu. Menurutnya, orang yang memakmurkan masjid harus bisa menyingkirkan penghalang yang ingin merusak keberagaman.

“Jagalah kebijakan mengedepankan toleransi. Toleransi dimulai dari masjid sebagai pusat toleransi antar umat beragama dan antar umat Islam itu sendiri,” tuturnya.

Ali Sibroh menambahkan, tempat yang paling mulia di muka Bumi ini adalah masjid. “Otomatis, orang yang masuk ke masjid adalah orang yang mulia. Apalagi, orang tersebut dapat memakmurkan masjid,” pungkasnya. (TM-RED)

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment