topmetro.news – Tim evakuasi terdiri atas BPBD, BNPB, TNI, Polri dan relawan telah menemukan 52 jenazah korban tsunami, di kawasan wisata Tanjung Lesung Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
“Kami berharap semua korban meninggal bisa ditemukan,” kata Camat Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Suhaedi, Senin (24/12/2018).
“Para korban di kawasan wisata Tanjung Lesung itu, termasuk cukup banyak di Kabupaten Pandeglang,” kata Suhaedi.
Bahkan, daerah wisata Tanjung Lesung juga menggelar hiburan grup band ‘Seventeen’. Kemungkinan besar para korban gelombang tsunami itu sedang menonton hiburan.
Tim evakuasi juga bekerja keras melakukan penyisiran sehubungan gelombang di kawasan Tanjung Lesung cukup tinggi.
Gelombang di area wisata Tanjung Lesung sempat naik empat meter, sehingga masyarakat panik dan kendaraan rombongan Gubernur Banten terpaksa putar balik ke derah aman.
BACA JUGA: Banjir Bandang Dairi, Mayat Nadia Hasugian Ditemukan di Aceh
Anggota Band Ditemukan
Untuk sementara tim evakuasi sudah menemukan 52 jenazah korban tsunami di kawasan wisata Tanjung Lesung.
Para korban sudah dilakukan diidentifikasi oleh Inafis Polres Pandeglang. Di antara korban terdapat beberapa karyawan PLN. Kemudian anggota Band Seventeen, antara lain M Awal Purbani, Herman Sikumbang (gitaris), Oky (manager road show), dan Ujang (kru). Lalu ada artis bernama Hatyanto serta beberapa pelajar.
Korban yang belum teridentifikasi tercatat 19 jenazah dan 25 sudah diambil oleh anggota keluarga. “Kami terus berkoordinasi agar para korban bencana tsunami bisa teridentifikasi,” kata Suhaedi.
Sementara Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PBI IDI) telah mengirimkan bantuan 100 tenaga medis untuk menangani korban tsunami Selat Sunda. Mereka berasal dari IDI Cabang Banten, Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia, Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia, dan Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI). Tim ini memberikan pertolongan cepat, serta mendirikan lima posko di puskesmas area terdampak, seperti Carita, Labuan, Panimbang, Cibaliung, dan Sumur.
“Tim ini untuk penanganan medis tanggap darurat,” kata Ketua IDI Wilayah Banten dr Hendrarto SpTHT, dalam keterangan resmi kepada media, Minggu (23/12/2018).
Menurut Hendrarto, untuk penanganan operasi dan perawatan korban tingkat lanjut ditangani oleh lima rumah sakit (RS) dan rumah sakit umum (RSU) di Banten, seperti RS Drajat, RSUD Banten, RSU Pandeglang, RS Berkah, serta RS Sari Asih.
BACA JUGA: Beberapa Anggota Band Seventeen Masih Belum Ditemukan
Penanganan Korban Tsunami
Saat ini tim medis sedang melangsungkan penanganan operasi ortopedi (bedah tulang) dan bedah syaraf bagi para korban. Dalam situasi bencana seperti ini, jumlah korban terbanyak paling membutuhkan penanganan ortopedi dan trauma.
Menurut Hendrarto, tim medis IDI terus membutuhkan tambahan tenaga medis. Seperti ortopedi, bedah saraf, obgyn (kandungan), pediatrik (anak), tambahan alat medis darurat, obat-obatan serta ambulans untuk membawa korban ke rumah sakit rujukan.
Evakuasi jenazah korban bencana di area terdampak sedang dan terus dilakukan oleh para relawan bersama TNI dan Polri. Untuk korban luka-luka yang sudah tertangani, sebagian sudah pulang atau dirujuk untuk penanganan lebih intensif, dan sebagian masih dirawat di posko medis dan RS setempat.
sumber: beritasatu.com
