Dooorr..!!! Pengusaha BPK Vichada Dibunuh, Pelaku Terkapar Ditembak 

pengusaha bpk vichada

Topmetro.News – Pengusaha BPK Vichada yang dibunuh di Jalan Jamin Ginting yang terjadi, Kamis (7/3/2019) terungkap. Dalam tempo 12 jam, Polres Tanah Karo membekuk seorang pria yang menghabisi nyawa pengusaha BPK Vichada bernama Muliati Sinuhaji (60) warga desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo itu. Tersangka sempat hendak melarikan diri saat dibekuk hingga polisi terpaksa memuntahkan peluru.

pengusaha BPK Vichada dibunuh

Pembunuhan Pengusaha BPK Berusaha Kabur saat Ditangkap

Polisi menghentikan pelarian APG alias Andika (20). Tersangka diringkus di Desa Namo Rih, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (7/3/2019) sekira pukul 23.15 Wib.

Info yang diperoleh di kepolisian, ketika dibekuk tersangka Andika berusaha kabur dari sergapan polisi sehingga diberikan tembakan peringatan. Takut buruannya kabur, timah panas milik polisi akhirnya menjebol kedua pahanya.

Seketika itu juga tersangka tersungkur dan langsung diboyong ke Mapolres Karo.

Ini Pengakuan Tersangka

Di Polres Karo, tersangka mengakui perbuatannya yang telah menikam mantan bosnya itu.

”Sebenarnya aku mau pulang ke kampung tapi gak ada ongkos. Jadi, aku menyelundup masuk ke rumah makan dan kamarnya (korban) sekira pukul 03.00 Wib dini hari. Saat itu dia (korban) sudah tertidur, di situ kulihat ada dompetnya dan langsung kubuka. Di dalam dompet hanya ada uang tunai Rp 56 ribu, setelah aku mulai membuka dompet. Korban terbangun dari tidurnya, di situ aku panik dan secara refleks kuambil pisau yang kebetulan terletak di meja kamarnya dan langsung aku tusuk di bagian pelipis,” ujar tersangka di Polres Karo.

”Melihat dia (korban) menggelepar, uang kontan Rp 56 ribu dan cincinnya (milik korban) langsung kuambil. Dia (korban) kutinggalkan begitu saja, tapi masih kututupi dengan selimut,” ujarnya.

Diceritakannya, awal terjadi kejadian itu, dirinya tidak memiliki uang sama sekali untuk pulang ke Sei Mencirim, Deliserdang.

Sehingga timbul niat mencuri di rumah makan bekas tempat kerjanya.

“Saya sempat tiga bulan bekerja dan tinggal di rumah makan itu bersama korban. Gaji per bulannya Rp 1 juta, setelah keluar dari situ dua minggu lalu. Aku bekerja di rumah makan BPK di Desa Sumbul. Saya sudah empat kali melakukan pencurian di dalam rumah termasuk rumah orang tua di Sei Mencirim,” sebutnya sembari meringis.

Lebih jauh diakui tersangka, saat dia menyelundup masuk ke rumah makan melalui jaring yang sudah dirusak.

Korban Sempat Teriak Maling

Begitu sampai di dalam dan kamar korban, tersangka melihat celananya ditutupi dengan plastik dekat tempat tidurnya.

”Saat dompetnya kutarik di saku celananya itu agak berisik karena ditutupi dengan plastik. Bapak itu tiba-tiba terbangun dan berteriak maling sembari menyebut namaku. Setelah dia berteriak, kuraih pisau pemotong daging babi di dalam kamar itu dan langsung menusuk bagian atas kupingnya. Cincin emas dan berliannya kuambil dan kujual Rp 1 juta ke toko emas di Kabanjahe. Dan uangnya kubeli HP seharga Rp 150 ribu dan selanjutnya lari ke Pancur Batu,” kisah Andika.

Pelaku Ditangkap Karena Info Saksi

Sementara, AKP Ras Maju Tarigan, SH, Kasat Reskrim Polres Karo didampingi Ipda Codet Tarigan mengatakan penangkapan pelaku hanya dalam hitungan jam berkat adanya informasi dan keterangan saksi.

“Penangkapan dilakukan bersama dengan Sub Dit Krimum Polda Sumut. Saat akan ditangkap pelaku hendak melarikan diri. Sehingga kedua kakinya terpaksa diberikan tindakan terukur. Kasus ini terus ditindak lanjuti,”ujarnya.

Reporter: charles gitsu

Related posts

Leave a Comment