Waspadai Fenomena Pilpres AS Pindah ke Indonesia

undecided voters

topmetro.news – Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor mengatakan, tak tertutup kemungkinan fenomena Pilpres AS terjadi di Indonesia. Hal ini setidaknya tercermin dari masih tingginya pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters berdasarkan survei terbaru sejumlah lembaga.

Sebagaimana diketahui, di AS, Donald Trump kalah dalam sejumlah survei. Namun malah keluar sebagai pemenang. “Sangat mungkin apa yang terjadi dalam Pilpres AS 2016 juga kejadian di Indonesia nanti. Karena kalau kita lihat selisih (elektabilitas kedua paslon) semakin tipis dan persentase undecided voters-nya masih besar,” katanya.

BACA JUGA | Pemilih Tak Tersentuh Jadi Penentu Kemenangan Pilpres

Faktor Undecided Voters

Firman Noor mengungkapkan kekalahan Clinton dan survei yang meleset lantaran kurangnya perhatian untuk menggarap kelompok yang belum menentukan pilihan. Padahal, kelompok pemilih tersebut berpengaruh mendulang suara. Dengan undecided voters yang mencapai sekitar 14% tak tertutup kemungkinan pasangan Prabowo-Sandi bakal menyalip Jokowi-Ma’ruf di sisa masa kampanye.

Untuk itu, Firman Noor mengatakan, dengan masa kampanye yang kurang dari sebulan ini, kedua kubu paslon harus bisa membujuk para pemilih. Terutama undecided voters ini. Selain mempertajam program masing-masing yang berfokus pada kebutuhan masyarakat, kedua kubu juga harus mampu menjaga sikap dan citra. Hal ini lantaran sedikit kesalahan dapat berakibat fatal yang mempengaruhi pilihan pemilih.

“Selain jaga citra kandidat, sikap orang-orang di sekeliling kedua kandidat presiden juga harus dijaga. Jangan sampai buat blunder yang bisa mengubah situasi,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Firman Noor juga menyoroti tren penurunan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf dan tren peningkatan elektabilitas Pasangan Prabowo-Sandi dalam enam bulan terakhir. Firman Noor menilai hal itu disebabkan oleh fenomena migrasi pemilih, baik dari pendukung Jokowi yang mengubah dukungan mereka. Atau para undecided voters dan swing voters yang telah memantapkan pilihan mereka pada Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Perubahan Elektabilitas

Firman memaparkan penurunan elektabilitas Paslon 01 bisa terjadi karena sejumlah faktor. Antara lain ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah terutama terkait persoalan kesejahteraan seperti daya beli masyarakat dan ketersediaan pekerjaan. Faktor ini berpotensi memicu perubahan pilihan pada pemilih untuk tak lagi mendukung petahana. Selain itu perubahan citra sosok Prabowo yang semula terkesan keras dan ‘macho-militeristik’ menjadi lebih humanis dan luwes dalam beberapa kesempatan.

Keberadaan Sandi yang mencerminkan tokoh pemuda santun, bersahaja, gaul, dan sukses juga melengkapi citra positif Prabowo. Citra positif ini dinilai Firman Noor mendongkrak elektabilitas Paslon 02.

“Dalam satu kesempatan Prabowo bahkan mau berjoget. Di mana sejauh ini kita tidak pernah melihat sosok beliau yang seperti itu. Jika saat ini terdapat pergeseran positif bagi Paslon 02, sesungguhnya ini mengindikasikan meningkatnya citra positif pasangan tersebut di mata masyarakat,” kata Firman.

Faktor lainnya yang memengaruhi perubahan elektabilitas kedua paslon adalah program yang ditawarkan kandidat lain dirasa lebih realistis dan relevan dengan masyarakat. Firman menilai Jokowi sebagai petahana ingin mempertahankan dan melanjutkan programnya yang selama ini dianggap baik. Sebaliknya Pasangan Prabowo-Sandi berusaha berfokus pada isu ekonomi dan kesejahteraan yang dianggap menjadi titik lemah pemerintahan saat ini.

Faktor Mesin Partai

Selain itu, migrasi pemilih juga terjadi akibat mesin politik seperti partai pendukung dan jaringan relawan. Dikatakan, gerakan relawan masing-masing kubu paslon berpengaruh besar menarik dukungan terutama bagi para undecided voters dan swing voters.

“Bahkan menurut saya kerja tim sukses dan parpol itu tidak semilitan para jaringan relawannya. Jaringan relawan di pelosok terbukti bekerja lebih militan dan luas lagi untuk meraih para pemilih yang tak terjangkau,” kata Firman.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment