Berapa Telur Boleh Dikonsumsi Dalam Seminggu…?

TOPMETRO.NEWS – Mudah diperoleh dan dibuat, harga telur relatif murah, pun sarat nilai gizi. Namun, telur juga kerap dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, terutama kolesterol. Inilah yang kemudian memunculkan pertanyaan, amankah mengonsumsi telur? Agar lebih jelas, berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

Baik buruk telur bagi kesehatan

Telur merupakan sumber protein, vitamin D, A, B2, B12, folat, dan yodium. Pada dasarnya, tak ada batas yang direkomendasikan seberapa banyak orang boleh makan telur. Yang penting adalah, memperhatikan bagaimana cara telur dimasak, dan bahan apa yang digunakan. Faktanya, telur lebih baik direbus dibanding digoreng karena lebih rendah lemak.

Berdasarkan hasil penelitian Kementerian Pertanian Amerika Serikat, satu butir telur rebus memiliki 78 kalori, sedangkan makan telur goreng, kalorinya naik menjadi 90 per telur. Walau tak ditemukan perbedaan signifikan pada asupan nutrisi, vitamin dan mineral, tambahan minyak untuk menggoreng justru yang jadi masalah.

Ini kembali lagi pada temuan lama tahun 1970-an. Saat itu para ilmuwan pertama kalinya menemukan bahwa orang yang punya penyakit jantung cenderung mengalami kolesterol tinggi. Karena itulah, orang beralih ke alternatif (yang saat itu dianggap) sehat dengan mengonsumsi margarine dan minyak sayur. Padahal salah besar.

Semakin ke sini, barulah banyak temuan baru mengungkap bahwa keduanya mengandung lemak jenuh dan lemak trans, yang justru berdampak lebih besar pada jumlah kolesterol dalam darah sekaligus penyakit jantung, dibanding kolesterol didapat dari makan telur.

Dr. Bruce Griffin yang mempelajari hubungan antara gizi dan penyakit kardiovaskular di University of Surrey, Inggris, menjelaskan dalam NPR, telur yang selama ini dianggap mengandung kolesterol tinggi, termasuk makanan laut seperti udang, punya dampak yang sangat kecil pada meningkatnya kolesterol darah. Bahkan nyaris tidak ada.

Dalam penelitiannya tahun 2009, Dr. Griffin menemukan bahwa orang yang kelebihan berat badan kemudian diresepkan diet rendah kalori termasuk konsumsi dua telur sehari, ternyata menurun kadar kolesterolnya.

Dengan kata lain, kolesterol alami dalam telur tidak berhubungan langsung dengan penyakit jantung. Sebab tubuh bisa memproduksi kolesterol sendiri di hati, yang dinamakan kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL). Selain itu, jumlah produksi kolesterol sangat dipengaruhi oleh genetika, jenis kelamin dan usia. Itu sebabnya periset menarik kesimpulan, kolesterol tinggi merupakan efek samping dari penyakit kronis, bukan penyebabnya.

Jumlah konsumsi telur dalam sepekan

Menurut Keri Gans, R.D., penulis The Small Change Diet, dikutip Womens Health Mag, konsumsi telur yang baik tergantung dari pola makan harian Anda. Jika Anda makan banyak protein dan lemak sepanjang hari, menambahnya dengan asupan telur tidak disarankan. Misalnya, membuat telur dengan banyak minyak ditambah campuran keju.

Sebaliknya, jika Anda makan seimbang dengan banyak sayuran rendah lemak, biji-bijian, dan daging tanpa lemak, mengonsumsi satu atau dua telur per hari-setara dengan selusin telur dalam sepekan-boleh jadi lebih bermanfaat.

Jadi intinya, jangan ragu untuk makan sehat dengan mengonsumsi telur. Selama tidak dimakan berlebihan, dibuat dengan cara sehat-direbus, dan tanpa menambahkan jenis makanan berlemak tinggi.(TMN)

Related posts

Leave a Comment