Topmetro.News – Usia 100 tahun, nenek Sumi bisa jadi masuk sebagai salah satu manusia tertua di Indonesia. Merayakan usia 100 tahun, warga Desa Bukit Melintang Kecamatan Wampu yang selama ini rutin ikut program Posyandu Lansia, merayakan hari lahirnya bersama lansia lainnya. Hal yang mengejutkan, nenek uzur ini terlihat masih sehat, bugar lantaran masih ikut senam lansia. Duh!
Usia 100 Tahun, Ultah Dirayakan Bersama Sahabat
Syamsul Adha, Camat Wampu di Bingei-Langkat, Kamis (8/8/2019) mengatakan nenek Sumi kini berusia 100 tahun berdasarkan pengakuannya.
”Kita juga memberikan kejutan dengan merayakan hari kelahirannya bersama sahabat-sahabatnya yang juga lansia,” katanya seperti diberitakan antaranews.
Inovasi Posyandu Lansia
Perayaan hari kelahiran nenek Sumi ini bersamaan dengan kunjungan tim Puskesmas Stabat Lama dan Kepala Desa Bukit Melintang dan jajarannya.
“Dimana sekarang ini dilakukan sistim inovasi Posyandu lansia dengan metode jemput bola.”
Diantar Jemput untuk Senam Lansia
Menurut dia, lansia yang akan mengikuti Posyandu setiap bulan diantar dan dijemput ke rumah masing-masing dengan bantuan pihak PT LNK.
“Alhamdulillah hari ini nenek Sumi berulang tahun ke-100 masih sehat dan bugar rutin mengikuti posyandu lansia dan senam lansia.”
baca juga | KEK PAWIT, MANUSIA TERTUA DI DUNIA BERUSIA 152 TAHUN
Sebagaimana diwartakan Topmetro.News sebelumnya, manusia tertua di dunia yang saat ini masih hidup dan berusia 152 tahun ternyata berasal dari Kabupaten Serdang Bedagai.
Dialah Pawirorejo atau yang lebih dikenal dengan panggilan “Kek Pawit” oleh warga Desa Kebun Melati Kabupaten Serdang Bedagai.
Menurut salah seorang keturunan ke-enam nya, Agustina (40) menyatakan bahwa ‘Mbah udheng-udhengnya’ (istilah untuk moyang ke-6 dalam urutan silsilah jawa-red) saat ini berusia 152 tahun. Beliau lahir di Jawa Tengah Desa Klaten pada tanggal 9 Januari tahun 1866 yang merupakan anak pertama dari 9 bersaudara.
Sutrisno (62) anak ke-9 dari Kek Pawit menambahkan kepada media ini Sabtu (3/2/2018) silam, bahwa Kek Pawit memiliki 13 orang anak.
Kini keturunannya telah memasuki keturunan ketujuh yakni Gantung Siwur dalam keturunan bahasa Jawa.
Semasa mudanya dulu Kek Pawit bekerja sebagai mandor (centeng) di perkebunan sawit yang dibuka Belanda di Desa Melati. Hingga saat berita ini diturunkan, Kek Pawit masih tetap tinggal di Desa Melati, rumah yang dihuninya sejak mulai bekerja dulu. Sementara manusia tertua di dunia di Sragen sudah tiada, baca selengkapnya!
reporter | jeremitaran
