Pendekar dan Dandim 0801/Pacitan Berdoa di Malam Satu Suro

malam satu suro

Topmetro.News – Malam Satu Suro, seakan menjadi hari yang istimewa bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Pasalnya, malam Satu Suro merupakan tahun baru bagi umat Islam.

Seperti yang berlangsung di salah satu masjid di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur saat ini. Para pendekar bela diri Pencak Silat bersama para masyarakat beserta Dandim 0801/Pacitan, menggelar doa
bersama guna memperingati tahun baru Islam 1441 Hijriah.

“Kami bersama beberapa paguyuban Pencak Silat di sini, menggelar ritual doa bersama. Doa bersama itu, untuk memohon keselamatan diri kepada Sang Pencipta,” ujar Dandim 0801/Pacitan, Letkol Kav Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang. Minggu, (1/9/2019) sebagaimana siaran pers yang diterima Topmetro.News.

malam satu suro1
foto kiriman | admin@pendam5brw.online

Dia menilai, Satu Suro merupakan hari besar bagi masyarakat Jawa. Untuk itu, dia sempat mengimbau seluruh masyarakat untuk menjadikan Satu Suro ini sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

“Terutama dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan,” bebernya.

Seperti disiarkan topmetro.news sebelumnya, Peringatan Tahun Baru Islam 1441 H disambut dengan Dzikir dan Budaya Tabligh Akbar di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (1/9/2019).

Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH bersama sekitar 7. 000 warga dengan penuh khusyuk melantunkan kalimat dzikir memuji Asma Allah.

Di samping itu berdoa bersama agar Kota Medan senantiasa di lindungi Allah SWT sehingga selalu aman dan kondusif serta terhindar dari segala bentuk bencana.

Dzikir dan Tabligh Akbar juga dihadiri Wakil Wali Kota Ir H Akhyar Nasution MSi, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, Danlanud Soewondo Kol PnB Meka Yudanto, Dandenpom I/5 Letkol CPM Anggun Henry Priantoro Medan.

Hadir juga unsur Forkopimda Kota Medan, Sekda Kota Medan Ir Wiriya Alrahman MM, tokoh agama, alim ulama, ibu-ibu pengajian, pimpinan OPD, Camat, Lurah.

Mengawali sambutannya, Wali Kota lebih dulu mengajak semua yang hadir untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT, sebab sampai saat ini semua masih diberi nikmat kesehatan sehingga dapat melaksanakan segala aktivitas dengan baik.

Disamping itu alhamdulillah kata Wali Kota, Kota Medan hingga kini selalu aman dan kondusif.

“Dengan senantiasa bersyukur, Allah SWT akan terus menambah nikmat-Nya kepada kita semua,” kata Wali Kota.

Selanjutnya Wali Kota berharap agar Tahun Baru Islam dapat dijadikan momentum bagi seluruh umat Islam di Kota Medan untuk melakukan muhasabah (introspeksi diri).

Dikatakannya, muhasabah yang dilakukan bisa muhasabah spritual, sosial dan politik. Dijelaskannya, muhasabah spritual diartikan sebagai evaluasi atas usaha dan amalan maleh maupun salah yang pernah dilakukan selama ini.

Sementara itu muhasabah sosial lanjut Wali Kota, diartikan usaha mengevaluasi bagaimana hubungan dengan sesama manusia. Sedangkan muhasabah politik diartikan evaluasi kondisi negara pasca pemilihan legislatif dan presiden.

baca juga | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

Seperti disiarkan Topmetro.News, untung ada TNI! Itu yang ada dalam pikiran penulis manakala beberapa waktu lalu, penulis membaca berita tentang penemuan seorang anak yang hilang atas nama Johanis Kanimu berusia 13 tahun. Konon anak tersebut tersesat selama dua pekan di dalam hutan, karena terpisah dengan orang tuanya ketika sedang berburu di Kampung Tanas, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke-Papua.

Ya, anggota Yonif MR (Batalyon Infanteri Mekanis Raider) 411/Pandawa Kostrad yang sedang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia–Papua Nugini (RI-PNG), berhasil menemukan anak yang hilang itu.

Sekadar diketahui 8 orang personel Yonif 411/Pandawa Kostrad di Pos Kalimaro selanjutnya mengantarkan Johanis Kanimu kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua itu bernama Melianus Kanimu dan Sensea Ndiken. Mereka berada di sebuah perkampungan di Obaathrow, Distrik Jagebob. Diketahui pula, ikhwal penemuan anak hilang yang tersesat di hutan selama dua pekan itu awalnya diterima info dari warga setempat.

Setelah menerima info berharga ini, petugas TNI lantas mencari keberadaan si anak. Hingga akhirnya mereka bisa dipertemukan dengan keluarganya dengan kondisi selamat, meski kondisi Johanis Kanimu sempat drop dan trauma.

Salah satu fakta ini menunjukkan betapa TNI dekat dengan masyarakat. Bisa dibayangkan betapa bersyukurnya orang tua Johanis Kanimu karena anak mereka ditemukan dalam kondisi selamat.

Tak bisa dipungkiri pula, tugas TNI tak cuma menjaga stabilitas keamanan nasional, menjaga keutuhan NKRI, mengantisipasi ancaman bahaya dari luar. TNI senantiasa menjaga NKRI dari seluruh lini, baik lini perbatasan Indonesia dengan negeri tetangga. TNI juga memiliki tugas dan tanggungjawab besar yakni menjaga batas-batas teritorial laut dan udara.

reporter | jeremitaran
kiriman | Puspen TNI

Related posts

Leave a Comment