Topmetro.News – Kepergok bersama WIL (Wanita Idaman/Impian Lain), begitulah pria yang tak tahu diuntung ini. Walau belum sah menikah dengan AP alias Purba (26), Novita beru Ginting (25) warga Jalan Irigasi Kelurahan Kwala, Bekala Kecamatan Medan Johor, rela ditiduri hingga kini hamil 8 bulan. Tak rela diselingkuhi, apalagi mengalami kasus penganiayaan, wanita Novita Beru Ginting akhirnya mengadu ke polisi.
Awalnya, entah firasat apa yang ada dibenak Novita beru Ginting, korban tiba-tiba ingin berjalan-jalan ke arah Kebun Binatang di Jalan Bunga Rampe IV Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungen. Disitulah dia memergoki kekasihnya bersama wanita lain.

Kepergok Bersama WIL saat Jalan-jalan di Kebun Binatang
Itulah sepenggal cerita korban Novita Beru Ginting saat membuat laporan di Polsek Delitua Selasa sekira 22.00 WIB. Karena usia kehamilan sudah tua, korban disarankan para medis berjalan-jalan agar persalinannya kelak lancar, tak mengalami kendala.
baca juga | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA
Namun, baru saja mengikuti saran bidan, korban bagaikan disambar petir di siang hari. Bagaimana tidak, karena di depan mata pria pujaan hatinya sedang berduaan bersama wanita lain.
Pelaku dan Wanita Itu Tampar Korban
Tak ingin rumah tangganya hancur, korban saat itu mendatangi mereka dan bertanya kepada AP alias Purba. ”Ngapain kamu di sini?”
Begitu ditanya, pelaku menjawab ketus: “Apa urusanmu?”
Rupanya kedatangan korban ke lokasi itu bikin pria ini marah dan merasa mengganggu suasana romatisme Purba bersama wanita lainnya.
Diduga tak senang dan mengganggu suasana, saat itu pelaku menganiaya dengan cara menampar pipi korban hingga korban tersentak kaget.
Ironisnya, melihat pelaku menampar korban, teman wanitanya yang belum diketahui identitasnya itu pun ikut-ikutan menampar korban.
Melihat situasi tidak aman, korban berusaha menghindar dari kedua pelaku.
Tidak itu saja, baru melangkahkan kakinya, kedua pelaku selanjutnya menyorongkan dan menunjang korban hingga terjatuh.
Belum Sah Menikah Secara Hukum dan Adat
Kepada polisi, aksi penganiayaan yang dialami korban itu, terjadi Selasa (8/10/2019) sore sekira 17.00 WIB.
”Kami saja belum sah menikah secara adat dan hukum. Tetapi karena saya sudah hamil, saya diam. Tetapi karena saya melihat pelaku bersama wanita lain jadi saya datangi. Keduanya pun menghajar saya. Terpaksalah saya laporkan kemari (kantor polisi),” jelas korban saat ditanyai polisi.
Orang Tua Lihat Anaknya Menangis, Kesakitan
Mendengar korban dihajar pelaku bersama WILnya, orangtua korban saat itu turun ke lokasi kejadian.
Melihat korban menangis karena kesakitan, orangtua korban pun membawanya pulang ke rumahnya.
”Anak saya ini kena tipu. Pertama pelaku menyuruh anak saya bekerja. Entah mengapa anak saya dihamilinya (red, pelaku). Tetapi karena pelaku mengatakan bertanggungjawab, kami diam. Setelah ini (red, korban) hamil, pelaku berulah dan bermain wanita. Akibat ulahnya, kami tidak terima, biarlah hukum yang berbicara,” jelas orangtua korban yang tidak mau menyebut namanya.
Polisi Masih Periksa Saksi
Akibat penganiayaan ini, korban menderita luka di bagian punggung.
Di tempat terpisah, Kompol Efianto, Kapolsek Delitua membenarkan laporan korban.
”Laporan korban sudah kita terima dan saat ini masih tahap pemeriksaan, selanjutnya akan kita periksa saksi-saksinya,” ujar Kapolsek.
baca juga | ISTRI DIANIAYA SUAMI, TERKAPAR DI LANTAI, LALU LAPOR POLISI
Seperti diwartakan Topmetro News sebelumnya, istri dianiaya suami, kasusnya terulang kembali, Kali ini dialami Perliminta Beru Sinuhaji (37) warga Jalan Nogio Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Delitua yang sempat terkapar ke lantai lantaran dianiaya suaminya berinisial AG (43). Tidak sampai di situ, begitu korban merintih kesakitan, sang suami AG langsung memijak korban hingga nyaris pingsan. Kini kasus istri dianiaya suami itu sedang ditangani Polsek Delitua.
Kini Hati korban sedang terluka apalagi tahu suaminya AG menganiaya dirinya tanpa sebab. Bagaimana tidak, di saat korban tiba di rumah sepulang berjualan dari pasar korban harus mendapatkan prilaku keji yang tidak wajar dari suaminya AG. Tak tahan dianiaya begitu, korban menjerit minta tolong.
reporter | iswandi nasution