Topmetro.News – Baru Pulang mengaji seorang anak Laki-laki diketahui menangis. Selidik punya selidik, ternyata dirinya baru saja ‘digituin’ seorang pria. Tak pelak lagi, kasus asusila yang menimpa bocah usia 11 tahun itu dilaporkan ke polisi.
Baru Pulang Mengaji Dicabuli Guru Ngaji
Benar saja, entah apa yang merasuki jiwa lelaki di Pekanbaru ini — sebut saja namanya Kumbang — sehingga nekat mencabuli murid lelakinya yang masih berusia 11 tahun di dalam salah satu masjid di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.
artikel bacaan | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA
Perbuatan keji pria itu diketahui setelah anak lelaki Tono (bukan nama sebenarnya) memberi tahu orang tuanya bahwa dia telah ”digituin” seseorang. Pelakunya, kata Tono, tak lain adalah guru ngajinya sendiri. Ironisnya, perbuatan bejat itu dilakoni pelaku di dalam mesjid.
Info di kepolisian, peristiwa memalukan ini terjadi Minggu (27/10/2019) siang.
Tono Pulang Sambil Menangis
Saat itu sekitar pukul 11.00 Tono pulang ke rumah sambil menangis. Karena menangis, orang tua Tono heran dan menanyakan penyebab Tono menangis. Duh, betapa terkejutnya orang tua Tono mendengar pengakuan anaknya bahwa kemaluannya telah ”digituin” oleh Kumbang di dalam mesjid tempat Tono belajar mengaji.
Tak terima atas perbuatan Kumbang terhadap anaknya, malamnya, orang tua korban Tono lantas melaporkan perbuatan keji Kumbang ke Polresta Pekanbaru.
Ipda Budhia Dianda, Kasubag Humas Polresta Pekanbaru, Senin (28/10/2019) seperti dilaporkan go riau, membenarkan kejadian itu. Menurut polisi, laporan pengaduan dari orangtua korban sudah diterima pihak Polresta Pekanbaru.
”Iya benar kejadiannya di rumah ibadah dan laporan sudah diterima Polresta Pekanbaru dan sekarang dalam pemeriksaan Sat Reskrim Polresta Pekanbaru,” kata Budhia seperti diberitakan media lokal itu.
baca juga | DICIUMI, DIRABA, PULUHAN SISWI SD DICABULI OKNUM GURU DI SUMUT
Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, puluhan siswi SD dicabuli di Sitardas, Tapanuli Tengah (Tapteng) oleh oknum guru mereka. Efeknya, akibat siswi SD dicabuli itu, mereka trauma dan enggan untuk bersekolah lagi. Kini, kasusnya sedang ditangani di Polres Tapanuli Tengah, Sumatera Utara-Sumut.
Ikhwal kasus pencabulan siswi SD itu, jumlahnya pun tak tanggung-tanggung. Info di Mapolres Tapteng, sedikitnya 20 orang siswi SD Sitardas menjalani pemeriksaan di ruang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolres setempat.
Dalam pemeriksaan para korban, mereka didampingi orang tua masing-masing didampingi anggota DPRD Kota Sibolga.
reporter | jeremitaran