topmetro.news – Sekretaris DPRD Medan Abdul Azis memerintahkan Kabag Persidangan dan Perundang-undangan Sekretariat DPRD Medan Hj Alida SH MH untuk berkoordinasi dengan Biro Otda Pemprov Sumut terkait berkas Tata Tertib DPRD Medan yang tengah dalam tahap eksaminasi.
Hal ini dikatakan Abdul Azis saat dikonfirmasi wartawan terkait surat balasan Biro Otda. “Sudah saya perintahkan Uni (Hj Alida) untuk segera ke sana (Biro Otda),” jelas Abdul Azis.
Azis juga mengaku tidak mengetahui apa yang menjadi persoalan dalam surat balasan tersebut. “Kita perintahkan untuk mengecek. Kita belum tahu apa permasalahannya,” jelasnya.
Sementara Hj Alida SH MH mengakui dirinya sudah berkoordinasi dengan Biro Otda Pemprovsu. “Intinya tidak ada masalah. Mereka cuma minta penjelasan lebih detail karena banyaknya pasal-pasal,” jelasnya.
Terkait berkas yang menjadi komplain Biro Otda, perempuan yang akrab disapa Uni ini mengatakan bahwa Biro Otda hanya meminta Sekretariat DPRD memperjelas saja. “Mereka meminta apa-apa yang menjadi perubahan itu ditandai. Sehingga memudahkan mereka,” jelas dia.
Ingatkan DPRD Medan
Seperti diketahui Pemprovsu melalui Biro Otda mengingatkan Sekretariat DPRD Medan untuk dapat memenuhi sejumlah catatan yang sudah diberikan. Sehingga proses eksaminasi dari draf Tatib Periode 2019 – 2024 dapat berjalan lebih cepat.
“Ditanda terima (surat per tanggal 19 November 2019 dari DPRD Medan ada catatan kami minta. Kami sampaikan apa yang harus dipenuhi. Tapi sampai sekarang belum ada masuk balasan, sudah dua hari,” kata Kasubbag Administrasi Perlengkapan Perangkat Kabupaten/Kota Biro Otda Prama Sembiring, Kamis (21/11/2019).
Dijelaskan Prama, draf yang dikirim DPRD Medan dalam satu bundelan dinilainya secara teknis sangat memperlambat kerja pihaknya mengeksaminasi draf tersebut. Apalagi di saat bersamaan sejumlah kabupaten/kota juga melakukan hal yang sama untuk draf tatibnya itu.
“Kan nggak mesti setebal itu kami baca. Teknis kami bantu untuk percepat. Maka supaya cepat, kita minta rangkuman mereka poin-poin mana saja yang diubah. Ngapain juga kita baca segini tebalnya. Mana yang perlu saja,” tukasnya.
reporter | Jeremi Taran