TOPMETRO.NEWS – Beberapa hari ini muncul wacana untuk menciptakan herd immunity (kekebalan kelompok) dalam mengurangi penularan virus Covid 19. Terkejut dan bingung, kenapa tiba-tiba muncul wacana ini, mengapa?
Opini | *Laura Ance Sinaga, SKM, MHSM, MPH
1. Dalam sepanjang sejarah wabah yang terjadi di dunia tak pernah penyakit itu berhasil di kalahkan oleh karena tindakan menciptakan herd immunity. Penularan berhasil dituntaskan karena obat dan vaksin.
2. Herd immunity selalu dikaitkan dengan pemberian vaksin kepada kelompok rentan agar muncul antibody secara cepat dengan gejala penyakit yang ringan (immunitas pasif), bukan dengan antibody karena sembuh dari penyakit (immunitas aktif).
Butuh 70% Kelompok Rentan
Bila herd immunity mau diciptakan pada saat wabah Covid saat ini, maka perlu 70% kelompok rentan sudah memiliki antibody, sekali lagi kelompok rentan.
Kelompok rentan Covid 19 adalah dari bayi s/d lansia yaitu seluruh penduduk Indonesia yang diperkirakan mencapai 270 juta, maka 70% adalah sebesar 189 juta jiwa, dengan kematian (CFR) akibat Covid 19 diperhitungan 2% – 3% maka yang akan meninggal diperhitungkan sebesar 5,4 juta s/d 8,1 juta.
Sehingga untuk menghasilkan 70% orang yang memiliki antibodi harus ada 194,4 juta – 197,1 juta penduduk yang sakit dan mempersiapkan 5,4 juta s/d 8,1 juta yang meninggal. What a big number!!!
Jika Herd Immunity Dicoba
Bila herd immunity memang mau dicoba sekarang ini, yang menjadi pemikiran adalah:
1. Kelompok umur mana yang kita minta untuk menjadi terpapar virus Covid 19? Kelompok umur yang muda sajakah?
Berdasarkan data BPS (2019) untuk mencapai jumlah yang sakit sekitar 194 juta – 197 juta maka itu mencakup penduduk usia 0 s/d 54 tahun. Bila bayi dan anak-anak tidak ikut serta, hanya dari kelompok usia 15 tahun saja, maka untuk mencapai jumlah tersebut, kelompok penduduk yang terpapar semua penduduk dari usia 15 – 65 tahun.
Artinya untuk menghasilkan herd immunity 70% tak cukup hanya penduduk kelompok usia muda (15 s/d 40 tahun) harus mengikutsertakan mereka yang penduduk lansia.
Diprediksi Tingkat Kematian 5%
Dan kita tahu kematian akibat Covid 19 meningkat sesuai dengan peningkatan umur, maka dapat diprediksi akan ada kematian sebesar 5% pada kelompok usia 50-65 tahun atau 1.925.850 jiwa.
(Yakin kita mau mengorbankan penduduk lansia kita sebesar ini?)
2. Vaksin Covid 19 belum ditemukan artinya harapan antibody muncul akibat sakit minimal menunggu 14 hari sesuai kondisi daya tahan tubuh masing-masing atau secepat-cepatnya 7 hari bagi yang kuat.
Untuk waktu yang panjang itu, semua yang terpapar virus Covid 19 harus diisolasi sampai benar-benar antibody terbentuk. Perlu dipikirkan, bagaimana dengan roda ekonomi keluarga dan negara ini, apa mau kita berhentikan juga?
baca pula | Nih, Kenali Gejala Virus Corona dari Hari ke-1 Hingga ke-17
3. Herd immunity pada saat wabah tidak sama pada saat non wabah. Contoh herd immunity akibat pemberian vaksin cacar pada bayi harus mencapai 95% dalam kurun 1 (satu) tahun, karena kelahiran itu tidak terjadi serentak.
Tak Bisa Dicicil
Tapi di situasi wabah herd immunity harus tercapai pada suatu waktu tertentu, tidak bisa dicicil! Sehingga untuk mencapai herd immunity Covid 19 sebesar 70% saat wabah ini, maka harus terjadi serentak pada suatu waktu tertentu, baru mampu menangkal penularan virus Covid 19.
Lantas, mampukah Indonesia melakukannya dengan jumlah penduduk dan luas wilayah yang besar?
Belum Ditemukan Vaksin
Para ahli sedang meneliti penyakit ini bahkan dengan belum ditemukan vaksin yang 100% efektif mampu mencegah penularan virus Covid 19 membuktikan belum sepenuhnya mutasi virus ini dikenali termasuk antibody yang terbentuk bersifat permanen atau tidak.
Cara Paling Aman dan Efektif
Pengalaman Wuhan membuktikan mereka berhasil menghilangkan penularan dengan mencegah penularan dari satu orang dengan orang lain, bukan dengan membiarkan rakyatnya sakit sampai muncul antibody di dalam tubuh.
artikel untuk Anda | Untung Ada TNI, Bersama Warga, NKRI Utuh Terjaga
Social distancing, cara aman dan paling efektif saat ini untuk mencegah penularan sambil menunggu dan berdoa semoga Tuhan menyingkapkan rahasia si- Virus Covid 19 ini kepada para ahli sehingga vaksin virus Covid 19 ditemukan.
Menurut opini saya, Herd Immunity Covid 19 saat ini bukanlah pilihan yang tepat untuk Indonesia. Semoga! (Penulis, Laura Ance Sinaga, SKM, MHSM, MPH, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas PPKB Provsu)