Diduga Penyakit Ayan Kumat, Seorang Wanita Meninggal Dunia di Dalam Parit

penyakit ayan kumat

TOPMETRO.NEWS – Diduga penyakit ayan kumat, seorang wanita ditemukan di parit dan dilaporkan telah meninggal dunia. Tak pelak lagi, warga yang bermukim di Jalan Perjuangan, depan gereja GKA Kecamatan Medan Perjuangan mendadak geger atas penemuan mayat di dalam parit itu, Senin (13/4/2020) sekira pukul 11.00 wib.

penyakit ayan kumat2
foto | iswandi nasution

Penyakit Ayan Kumat, Korban Boru Silitonga

Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, warga langsung menghubungi Kepala Lingkungan VI, Alex Robi Lumban Gaol.

Oleh Kepala Lingkungan langsung menghubungi pihak kepolisian Sektor Medan Timur.

Tak lama kemudian, petugas dari Polsek Medan Timur datang ke tempat kejadian perkara (TKP).

ARTIKEL UNTUK ANDA | Untung Ada TNI, Bersama Warga, NKRI Utuh Terjaga

Dibantu warga, mayat wanita itu dievakuasi dari dalam parit.

Setelah dilihat korban ternyata warga Jalan Langgar Jati Kelurahan Sidorame Timur, Kecmatan Medan Perjuangan, bernama Tiodor Silitonga (64).

penyakit ayan kumat3
foto | iswandi nasution

Ambil Beras di Kantor Lurah

Anak korban Gomes Siagian (43) yang mendapat kabar orang tuanya meninggal dunia langsung datang ke lokasi.

Menurut keterangan Gomes, orang tuanya hendak pergi ke kantor Lurah untuk mengambil beras.

”Orang tua kami ini mau ambil beras ke kantor Lurah seorang diri,” terang Gomes.

Punya Riwayat Sakit Tahunan

Dirinya mengakui, orang tuanya itu punya riwayat sakit tahunan (sakit ayan).

Pihak keluarga langsung membawa korban pulang ke rumah untuk disemayamkan.

”Kami bawa pulang saja orang tua kami ini, untuk dibersihkan,” jelas Gomes.

Dihubungi terpisah, Kompol Arifin SH, Kapolsek Medan Timur membenarkan adanya penemuan mayat itu.

”Ya benar. Pihak keluarga tidak keberatan atas meninggalnya korban dan sudah membuat surat pernyataan,” jelasnya.

BACA SELENGKAPNYA | Waspadai Penyakit Rabies, Simak Langkah Mengatasinya

Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, waspadalah terhadap penyakit rabies. Coba amati situasi di sekitar rumah masing-masing, apakah jumlah kucing yang berkeliaran terasa semakin banyak?

Beberapa warga di Kota Bogor misalnya, mereka menyatakan, jumlah kucing di lingkungan sekitar rumahnya memang terasa seperti bertambah.

Belum lama ini, Dinas Pertanian (Distani) Kota Bogor pun, menerima permintaan seorang Lurah untuk mengevakuasi kucing yang populasinya dirasa sudah mulai mengganggu.

”Dalam jumlah banyak kucing-kucing itu sampai mengganggu acara hajatan di salah satu rumah warga,” ungkap Drh,Wina MA, Kepala Bidang Peternakan Distani Kota Bogor.

Dia menduga,populasi kucing bertambah seiring dengan perubahan prilaku masyarakat dalam memilih binatang peliharaan.

Reporter | Iswandi Nasution

Related posts

Leave a Comment