Di Simalungun, Pangulu Tiga Dolok Aniaya Wartawan

pangulu aniaya wartawan

TOPMETRO.NEWS – Hanya gara-gara ingin mengonfirmasi sebuah pemberitaan, seorang wartawan di Simalungun dianiaya perangkat desa. Tak hanya dianiaya, wartawan itu pun mendapat intimidasi dengan cara diancam.

Hal itu dialami Matius Waruwu, wartawan salah satu media cetak lokal kota Siantar. Untuk kepentingan konfirmasi pemberitaan, wartawan itu pun berniat menemui Robert Damanik selaku Pangulu sekaligus pengelolaan dana desa Tiga Dolok Kabupaten Simalungun.

Namun bukan jawaban konfirmasi yang didapat. Wartawan itu malah ditampar pelaku. Selain ditampar, pelaku juga mengancam wartawan.

“Apa kau tanya-tanya dana desa di Nagoriku (kelurahanku), emang kau siapa mau periksa kerjaanku? Dimana kau sekarang?” hardik Pangulu saat dihubungi wartawan via SMS sebelum bertatap muka.

Wartawan pun membalas SMS bahwa dirinya sedang berada di sebuah warumg kopi dekat kantor Pangulu untuk kebutuhan konfirmasi berita. Setiba di lokasi yang dijanjikan tanpa basa-basi oknum Pangulu tadi pun membentak wartawan sembari menampar pipi kirinya.

“Sesaat Pangulu datang langsung bentak aku dan pukul meja. Habis itu  Pangulu itu nampar (menampar) wajahku sebelah kiri,” kenang Matius Waruwu sembari memperdengarkan rekaman pembicaraan mereka.

Alhasil, Matius kemudian pergi ke Puskesmas terdekat untuk visum et revertum, lalu menerima selembar surat keterangan sebagai kelengkapan untuk buat pegaduan ke Mapolsek Tiga Dolok, Selasa (16/5/2017).

Kapolsek Tiga Dolok, AKP Gandhi membenarkan pengaduan tindak kekerasan yang dilakukan Pangulu kepada wartawan. Gandhi mengatakan pengaduan wartawan masuk dalam ranah penganiayaan dan perbuatan tak menyenangkan.

Beruntung Mapolsek Tiga Dolok telah memeriksa korban dan pelaku. “Sabar saja, hasil penyelidikan pengaduan yang dilakukan Pangulu terhadap wartawan itu akan dikeluarkan dalam waktu dekat, rencana besok, (red, hari ini Rabu 17 Mei 2017) kami akan langsungkan gelar perkara untuk dapatkan hasil penyelidikan lebih detail lagi,” ujarnya.

Sekadar diketahui sebenarnya peristiwa memalukan itu terjadi 22 April 2017 lalu. (*-editor3)

Related posts

Leave a Comment