Besok, Muhammad Hidayat Simanjuntak Si Pelapor Anak Jokowi Diperiksa

kaesang jokowi

TOPMETRO.NEWS – Muhammad Hidayat Simanjuntak si pelapor anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep sesuai rencana akan diperiksa polisi Jumat terkait laporannya soal dugaan penistaan agama dan SARA.

Hidayat Simanjuntak (begitu dia dipanggil akrab) mengaku sejumlah anggota kepolisian Polresta Bekasi, Rabu mendatangi dirinya terkait dengan rencana pemeriksaan itu.

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya diketahui dirinya mengadukan dugaan penodaan agama dan pelecehan golongan tertentu yang dilakukan Kaesang (foto) melalui video yang diunggahnya pada 27 Mei lalu.

Dalam video itu, Kaesang mengkritik pihak-pihak mengkafirkan orang lain hingga tak menyalatkan karena perbedaan pemilihan pemimpin. Tak hanya itu, kata ‘ndeso’ yang diucapkan anak Presiden itu juga turut dilaporkan ke polisi karena dianggap merendahkan golongan tertentu.

“Saya akan diperiksa Jumat pagi (red, besok),” kata Hidayat Simanjuntak, Rabu (5/7).

Dia menuturkan sebelumnya dirinya pun melaporkan sejumlah dugaan penodaan agama yang dilakukan pihak tertentu, yang mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun, kata Hidayat, pengaduan itu tak ditindaklanjuti polisi.

Sosok Hidayat merupakan aktivis yang ikut berperan aktif dalam menuntut kasus penodaan agama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Dia tercatat sebagai pengasuh sebuah lembaga sosial bernama Sahabat Muslim Indonesia di Bekasi.

Muhamad Hidayat Simanjuntak mendadak tenar setelah melaporkan Kaesang Minggu, (2/7) ke Mapolres Metro Bekasi.

Dia melaporkan Kaesang karena dugaan kebencian dan SARA atas unggahan video di YouTube dengan judul #BapakMintaProyek.

Nomor pengaduan surat seperti yang viral di media sosial adalah LP/1049/K/VII/2017/SPKT/Restro Bekasi Kota. Hidayat mengatakan anak Presiden itu diduga melanggar Pasal 156 a KUHP soal penodaan agama dan Pasal 28 Undang-undang ITE terkait dengan kebencian terhadap golongan tertentu.

Kalimat yang diduga dilaporkan itu adalah sebagai berikut:

Kita itu harus kerja sama. Bukan malah saling menjelek-jelekkan, mengadu domba, mengkafir-kafirkan orang lain.

Apalagi … ada yang enggak mau mensalatkan, padahal sesama muslim, karena punya perbedaan dalam memilih pemimpin. Apaan coba? (net)

Related posts

Leave a Comment