topmetro.news – Empat puluh petani di Food Estate mengikuti Workshop Teknik Budaya Bawang Merah yang dilaksanakan oleh TTM di lahan percontohan Poktan Sinar Jaya Desa Ria-Ria Kecamatan Pollung, Selasa (29/10/2024).
Workshop ini membahas mulai dari penanaman sampai Pasca Panen dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam budidaya bawang merah. Narasumber dalam workshop ini ialah Mr Kevin Liao (Specialist TTM in Republic Indonesia).
Acara ini membahas teknik budidaya bawang merah secara menyeluruh, mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemupukan, hingga pengendalian hama dan penyakit. Persiapan lahan menjadi topik awal, di mana peserta diberikan penjelasan mengenai penggunaan banyaknya kompos untuk kebutuhan 1 hektar.
“Tanah yang gembur dan kaya bahan organik menjadi kunci agar bawang merah tumbuh optimal,” ujar narasumber, Mr Kevin.
Peserta juga diajarkan bagaimana sebelum melakukan pananaman, ada persiapan awal untuk bibit yaitu pemotongan 1/3 umbi bibit dan perendaman dalam larutan mancozeb. Saat melakukan penanaman jarak peletakan umbi di dalam lubang mulsa dibuat di bagian samping.
Sesi pemupukan menjadi perhatian khusus. Dalam pengaplikasian pupuk susulan, Mr Kevin mengatakan, tabur pupuk jaga jarak pupuk sekitar satu jari dari tanaman, tujuannya adalah agar pupuk tidak terbakar dan merusak tanaman.
Tidak kalah penting, pengendalian hama dan penyakit juga dibahas dalam kegiatan ini. Para peserta mendapatkakan informasi tentang hama seperti ulat grayak dan thris yang dapat merusak tanaman. Solusi pengendalian hama secara kimiawi disarankan menggunakan pestisida yang tepat.
Dilanjutkan dengan sesi panen dan pascapanen, di mana peserta mempelajari tanda-tanda bawang merah siap panen, cara pengeringan dan penyimpanan yang baik untuk memperpanjang masa simpan.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketapang Damianus Lumbatoruan di dampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura Yonepta Habeahan menyampaikan terimakasih kepada TTM telah membuat workshop tentang budidaya ini.
Diharapkan workshop ini dapat membantu para petani dalam meningkatkan hasil panen mereka, memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan mendukung ketahanan pangan nasional.
sumber | SM Pakpahan