Topmetro.news – Banjir kembali melanda Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Hujan deras serta air kiriman dari wilayah Simalungun diduga menjadi penyebab jebolnya Tanggul Sibaro, yang mengakibatkan ratusan rumah warga terendam sejak 26 Januari lalu.
Tercatat, tanggul tersebut telah jebol sebanyak lima kali sejak tahun 2024. Akibatnya, sebanyak 123 kepala keluarga (KK) terdampak di Desa Bukit Cermin Hilir, sementara 40 KK lainnya mengalami dampak serupa di Desa Dolok Sagala. Ketinggian air di beberapa titik bahkan mencapai 80 cm, memaksa warga untuk mengungsi dan mencari tempat yang lebih aman.
Camat Dolok Masihul, Elmiati, S.Ap, saat dikonfirmasi, menyampaikan bahwa kondisi air saat ini perlahan mulai surut. Menyikapi kejadian ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sergai serta Balai Wilayah Sungai (BWS) II Sumatera Utara untuk menangani tanggul yang jebol tersebut.
“Penanggulan sepanjang 400 meter telah kami upayakan kembali dengan bekerja sama bersama Pemdes, Dinas PUTR, dan BWS II,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Sergai, Johan Sinaga, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya pada Jumat (31/1/2025), menegaskan bahwa pihaknya bersama BWS II Regional Sumatera Utara terus berupaya untuk menimbun kembali tanggul yang jebol.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BWS II untuk memasang bronjong di tahun ini pada tanggul yang rawan pecah khususnya di bagian tikungan sungai, karena itu bagian yang rawan. Namun, kami masih menunggu proses lelang dan kondisi yang memungkinkan untuk pengerjaan,” ungkap Johan.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan BWS II guna memastikan permasalahan ini dapat segera teratasi.
Di akhir keterangannya, Johan mengapresiasi kerja keras BWS II Regional Sumatera Utara yang selalu sigap dalam menangani permasalahan aliran sungai di Kabupaten Serdang Bedagai.
“Kami dari Dinas PUTR Sergai sangat mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh BWS II. Mengingat, BWS tidak hanya menangani satu kabupaten saja. Bahkan, saat ini mereka juga mendapat desakan dari Kabupaten Karo untuk membenahi tanggul di sana. Namun, mereka tetap berkomitmen menyelesaikan masalah di Sergai terlebih dahulu,” tutup Johan.
Dengan adanya langkah-langkah penanggulangan ini, masyarakat berharap kejadian serupa tidak terus berulang dan tanggul dapat diperkuat agar lebih tahan terhadap banjir di masa mendatang.
Reporter | Fani
