topmetro.news, Langkat – Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Langkat dengan agenda pembacaan Keputusan Tentang Rekomendasi atas LKPJ Bupati Langkat Tahun 2024 dan dalam rangka perubahan program pembentukan Perda Kabupaten Langkat Tahun 2025, diwarnai padamnya arus listrik, Rabu (16/4/2025).
Rapat Paripurna itu dihadiri seluruh fraksi di DPRD Langkat serta seluruh OPD dan pimpinan instansi sejajaran.
Rapat yang membicarakan nasib sekitar 1,109.248 juta jiwa (berdasarkan data statistik tahun 2024), terkesan tidak didukung persiapan teknis infrastruktur yang memadai oleh sekretariat dewan. Sehingga padamnya listrik menjadi kendala tersendiri bagi seluruh unsur pimpinan dan anggota DPRD serta OPD Pemkab Langkat.
Menanggapi padamnya listrik hingga ruangan rapat menjadi gelap gulita, Sekertaris DPRD Langkat Basrah Pardomuan, saat dikonfirmasi awak media mengaku sangat menyesalkan terjadinya pemadaman listrik hingga berlangsung sebanyak dua kali.
“Saya sangat menyesalkan itu (pemadaman listrik). Kita sudah memberitahukan kepada PLN untuk tidak ada pemadaman dalam rapat. Setiap ada rapat paripurna kita sudah memberitahu dan meminta agar PLN tidak padam,” imbuhnya.
Terkait keberadaan generator listrik (genset) di kantor DPRD, sekretaris dewan tidak menjawab.
Sementara itu, pihak PLN Cabang Stabat melalui Staf Teknik Wahyu Ginanjar, kepada awak media, Rabu (16/4/2025), membenarkan adanya pemadaman listrik hingga dua kali.
“Ia benar, tadi ada listrik padam, dua kali. Dan yang kedua lebih kurang hingga 10 menit. Kita sedang menelusuri penyebab padamnya listrik,” ujarnya.
Dari pantauan media ini, kendati mengalami padamnya listrik sebanyak 2 kali, rapat paripurna tetap tuntas, meski suara Ketua DPRD Langkat Sribana PA terdengar lontaran kekesalannya.
reporter | Rudy Hartono