topmetro.news, Medan— Grup musik HONNE, dijadwalkan membuka tur konser mereka di Indonesia pada 31 Juli 2025 mendatang. Kota Medan menjadi titik awal dari rangkaian tur di lima kota besar, termasuk Jakarta, Makassar, Bandung, dan Pekanbaru. Konser pembuka akan digelar di Dyandra Santika Hall.
Namun, rencana ini ditentang oleh organisasi Islam di Medan. Forum Islam Bersatu (FIB) Sumatera Utara menyatakan penolakan keras terhadap konser tersebut. Melalui pernyataan resmi Ketua Umum DPP FIB Sumatera Utara, Ust. Zulkifli Rangkuti, S.Pd.I., seluruh jajaran DPD FIB diimbau untuk menyuarakan sikap tegas.
“Setiap Ketua DPD FIB kabupaten dan kota wajib memberikan pernyataan sikap penolakan keras terhadap kegiatan ini. Instruksi ini wajib dilaksanakan tanpa kata tapi,” tegas Ustadz Zulkifli dalam pernyataan sikapnya bersama pengurus, Minggu (13/7/2025).
Sikap pernyataan Penolakan ini turut didukung oleh sejumlah pengurus inti organisasi. Direktur Hukum DPP FIB Sumatera Utara, M. Ilham, S.S., S.H., M.H., bersama Ketua DPD FIB Medan, Rahmadsyah, menyuarakan bahwa konser semacam ini dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai religius kota Medan. Mereka menyebut kehadiran HONNE sebagai potensi ancaman terhadap norma agama dan moral masyarakat.
Selain itu, jajaran Laskar Keumatan FIB juga menyatakan sikap serupa. Laskar ini dipimpin oleh Benny Kogana, dengan Ari Laso sebagai Bendahara Umum, dan Reza selaku Panglima Daerah.
“Kami tidak akan tinggal diam. Jika konser tetap digelar, akan ada aksi massa yang bisa menimbulkan gejolak. Kami minta Pemko Medan dan Polrestabes segera mencabut izin konser tersebut,” ujar Rahmadsyah dalam pernyataan terbuka.
Forum Islam Bersatu (FIB) juga menolak segala bentuk aktivitas yang dianggap membawa pengaruh budaya asing yang dinilai tidak sesuai dengan norma Islam dan adat lokal.
Tuduhan mengenai HONNE dengan isu-isu LGBT juga ikut diangkat dalam narasi penolakan, meski tidak ada pernyataan resmi dari pihak band ataupun promotor terkait hal tersebut.
Pihak promotor hingga kini belum memberikan tanggapan atas desakan pembatalan. Sementara itu, penjualan tiket konser di Medan masih berlangsung secara daring, dan belum ada keterangan resmi terkait kemungkinan pembatalan acara.
Penulis SADAM