Antisipasi Beras Oplosan , Disperindag Sumut Sidak Kilang Padi

topmetro.news, Deliserdang– Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Sumut telah melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke salah satu kilang padi yang ada di wilayah Deli Serdang.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag dan ESDM Sumut, Charles Situmorang ketika dikonfirmasi, Senin (21/7/2025).

Charles mengatakan, sidak ini dilakukan bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Badan Usaha Logistik (Bulog) dua tempat di PT.Pinta Lestari Abadi dan PT Udasma Damai Sejahtera, di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

“Hari ini kami telah melakukan sidak di dua tempat, disana kami sudah melihat bagaimana proses produksi beras dilakukan, namun hingga saat ini kilang PT Pinta Lestari yang sempat disebutkan di pusat terkait beras oplosan, sudah berhenti produksi sejak 1 Juni 2025 lalu, karena kekurangan gabah”ucapnya.

Disperindag Sumut akan meneliti lebih dalam terkait sebab adanya kenaikan harga beras yang terjadi saat ini.

“Terkait kenaikan harga beras akan kami teliti lebih lanjut, dan kami akan kordinasi lagi dengan pihak bulog untuk bisa menekan harga beras,”ucap Charles

Tak Ada Beras Oplosan

Seorang pengawas di PT. Usdama Damai Sejahtera, Hendra mengatakan jika dirinya mendapat beras dari wilayah Jawa dan Sulawesi dan memproduksi beberapa jenis beras premium dan menjamin tidak ada beras oplosan.

“Merek dagang yang dikeluarkan ada tiga, yaitu Golden Number 111 warna merah, Golden Number 111 warna biru, dan beras cupang. Merek dagang beras penari Bangkok hanya menumpang pengemasan, bisa ditampung namun tetap sesuai dengan standard kita,”ucapnya.

Hendra mengatakan tidak memiliki gabah dalam produksi ini. Pengelolaan ini awalnya hanya mengelola beras yanh awalnya memiliki kadar broken tinggi yang sesuai dengan ketentuan.

“Kami hanya mengelola beras premium, misalnya dari sana, kadar broken mungkin 20 hingga 50 persen, tapi disini kita olah lagi sehingga sesuai dengan ketentuan beras premium,”ucapnya.

Hendra menjelaskan, jika pasokan beras di kilang ini telah berkurang sejak panen bulan Februari hingga April 2025.

“Disini tidak ada menerima pasokan dari Sumut, dan belum ada kasih ke kita, Perintah menyalurkan ke kita juga tidak ada, di kilang ini melakukan pengolahan dan pengemasan,”ucap Hendra.

Penulis | Erris

Related posts

Leave a Comment