Kadis Gibson ‘Kejar Bola’, Kikis Stigma SDABMBK Medan ‘Klemak-klemek’

topmetro.news, Medan – Dinas SDABMBK (Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi) Kota Medan hari-hari ini tampak menggenjot peran sebagai penata infrastruktur, buntut musim hujan yang mulai meluas.

Meski target belum sepenuhnya tercapai, kinerja yang digerakkan Plt Kadis (Kepala Dinas) SDABMBK Medan Gibson Panjaitan, mulai membawa sinyal perubahan segar. Setidaknya, demikian penilaian sejumlah pemerhati kota dan masalah sosial, di antaranya, M Arif Tanjung.

Menurutnya, beberapa ruas jalan di Medan yang sebelumnya rusak dan disoal masyarakat, kini sudah atau tengah diperbaiki. Fakta itu, kata Arif Tanjung, menjadi contoh bukti latar kinerja Kadis Gibson yang ‘jemput bola’ terhadap masalah infrastruktur untuk masyarakat.

Langkah Kadis Gibson ‘menjemput bola’ ternilai sebangun dengan upaya mengikis stigma ‘klemak-klemek’ alias lamban yang sebelumnya acap dialamatkan publik dalam menilai kinerja Dinas SDABMBK Kota Medan.

“Begitu juga drainase yang kerap menjadi biang banjir, secara bertahap saya lihat sekarang mulai ditangani hingga hasil perbaikannya memberi efek positif bagi lingkungan sekitarnya,” tutur Arif Tanjung, ditemui di Medan, Minggu (28/9/2025).

Dia menekankan, apa pun laporan soal kinerja saat ini yang dirasa masih minus harus secepatnya digenjot.

“Misal, karena saat ini musim hujan sudah tiba, saya menilai pentingnya Dinas SDABMBK Medan secepatnya memiliki alat penyedot lumpur. Ini tentu agar pasir yang mengendap di parit-parit tersumbat mudah untuk dikeluarkan. Saya rasa setiap kelurahan harus punya minimal 3 unit alat penyedot lumpur,” usul Arif Tanjung.

Saran soal ketersediaan inventaris alat penyedot lumpur, imbuh Arif, terjadi karena temuan air parit tepi ruas sejumlah jalan raya asal hujan meluber ke wilayah permukiman warga.

Cukilan soal itu di antaranya ditemukan di ujung Jalan Ampera 5, Kelurahan Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan. Lokasi itu diketahui terhubung dengan Jalan Muchtar Basri.

Arif menyebut, banjir akibat tumpatnya parit tepi jalan raya tahun ke tahun terus dialami sejumlah warga yang bermukim di ujung Jalan Ampera 5.

Catatan wartawan menyebut masalah di lokasi permukiman itu juga pernah disuarakan anggota DPRD Medan, Lailatul Badri. Itu terjadi di musim hujan ambang tutup tahun 2024.

“Di permukiman itu, hujan deras hitungan menit saja telah menciptakan genangan luas menyerupai telaga,” demikian kata anggota Komisi IV DPRD itu, di sela rapat dengan jajaran Dinas SDABMBK Medan, Jumat (27/12/2024) lalu.

Meski kisah rapat antisipasi banjir musim hujan 2024 itu kini telah berlalu hampir setahun, problem banjir di permukiman ujung Jalan Ampera 5 belum juga berlalu.

Harapan untuk ke depannya, Arif Tanjung meminta kepada Dinas SDABMBK Kota Medan segera melaksanakan kegiatan pembenahan drainase di setiap lingkungan yang selama ini belum pernah ditangani atau yang sudah lama agar bisa tata ulang yang lebih baik lagi.

“Saya yakin dan percaya, di bawah komando Gibson Panjaitan, Dinas SDABMBK akan lebih baik soal kinerja dan program kedepannya,” sebutnya.

Arif Tanjung juga meminta agar masyarakat harus bisa memberikan kontribusi yang positif dan jangan membuang sampah sembarangan. “Motto Pak Walikota Rico Tri Putra Bayu Waas dan Wakil Walikota Medan Zakiyuddin Harahap ‘Medan Untuk Semua, Semua Untuk Medan’. Kita harus merespon dan mensuport,” pungkas Arif Tanjung.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment