topmetro.news, Jakarta – Bupati Humbang Hasundutan Dr Oloan Paniaran Nababan menjadi ‘keynote speaker’ pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Industri Hilir Atsiri di Sumatera Utara dan Sumatera Barat, mendorong hilirisasi kemenyan demi untuk kesejahteraan petani, yang digelar Kementerian Perindustrian, di The Grove Suites Kawasan Rasuna Epicentrum, DKI Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Acara tersebut dibuka Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian RI Putu Juli Ardika didampingi jajaran Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan.
Dalam sambutannya, Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian RI Putu Juli Ardika menekankan bahwa minyak atsiri, termasuk di dalamnya kemenyan dan nilam, memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara ekonomi.
Disampaikan bahwa Kementerian Perindustrian sudah membangun di Sumatera Barat dan diharapkan menjadi pusat parfum dunia untuk muslim dan kita mengintegrasikan pelaku-pelaku usaha. Di Bali juga kita sudah bangun dan diharapkan menjadi antena shop untuk Atsiri Nasional, atau motor penggerak untuk memperkenalkan produk Atsiri.
Pada kesempatan itu, Bupati Humbang Hasundutan Dr Oloan P Nababan menjadi ‘keynote speaker’ menyampaikan bahwa kemenyan merupakan salah satu hasil perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan berperan penting sebagai sumber devisa negara.
Selain itu, kemenyan merupakan salah satu sumber penghasilan terbesar masyarakat di Humbang Hasundutan dan menjadi komoditas unggulan yang sangat potensial untuk dikembangkan hingga ke industri hilir.
Dalam paparan Bupati juga dijelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan terus berupaya melakukan hilirisasi kemenyan melalui kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pelatihan pengolahan minyak atsiri.
Selain itu, pengolahan kemenyan di Humbahas juga telah menggunakan teknologi modern seperti mesin extractor dan rotavapor, sehingga mampu menghasilkan dua liter minyak atsiri dari empat kilogram bahan baku melalui proses penyulingan yang higienis dan efisien.
reporter | SM Pakpahan