topmetro.news, Langkat – Polres Langkat melalui Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) berhasil ungkap 8 kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan penadah selama pelaksanaan Operasi Kepolisian Kewilayahan ‘Kancil Toba 2025’.
Hal itu diungkapkan Kapolres Langkat AKBP David Trio Prasojo SH SIK MSi saat pelaksanaan press release, Senin (27/10/2025), sekira pukul 15.00 WIB. Selain mengungkap 8 kasus curanmor, jajaran Polres Langkat berhasil mengamankan 9 unit kendaraan dari tangan para pelaku.
Operasi Kancil Toba 2025 yang berlangsung selama 21 hari, mulai 15 September hingga 5 Oktober 2025, merupakan bagian dari strategi Polda Sumatera Utara dalam menekan angka kejahatan curanmor yang masih menjadi keresahan masyarakat.
Kapolres Langkat menjelaskan, pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerja keras tim di lapangan melalui pendekatan penegakan hukum yang didukung upaya intelijen, preemtif, dan preventif.
“Beberapa pelaku ditangkap saat bertransaksi jual beli kendaraan tanpa dokumen sah. Sebagian lainnya tertangkap saat melarikan diri meninggalkan sepeda motor hasil curian. Semua barang bukti kini diamankan untuk proses penyidikan lebih lanjut,” jelasnya.
Dari hasil penyelidikan, para pelaku dikenakan pasal 363 KUHP tentang tindak pidana pencurian dan 480 KUHP tentang penadahan, dengan ancaman hukuman penjara antara 4 hingga 7 tahun.
Dalam kesempatan itu, Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Ghulam Yanuar Luthfi STK SIK MH menjelaskan, bahwa pengungkapan ini merupakan hasil kerja keras tim gabungan Unit Pidum, Polsek sejajaran, serta dukungan informasi dari masyarakat.
Rincian kasus yang berhasil diungkap:
1. Kasus Penadahan di Stabat (LP/A/14/IX/2025) dengan tiga tersangka yakni MS (24), BSN (24), dan RHH (31). Ketiganya diamankan di kawasan Simpang Maut Stabat, saat hendak melakukan transaksi jual beli sepeda motor tanpa surat sah. Barang bukti yakni 1 unit Honda Vario dan 1 unit Yamaha NMAX. Ketiganya dijerat Pasal 480 KUHP tentang penadahan, dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.
2. Curanmor di Jalan Perniagaan Stabat (LP/B/447/VII/2025). Pelaku kabur setelah dikejar polisi karena mengendarai motor tanpa dokumen. Barang bukti berupa Honda Scoopy tanpa plat diamankan, sementara pelaku masih dalam penyelidikan.
3. Curanmor di Simpang Terminal Tanjung Beringin (LP/B/11/I/2025). Pelaku meninggalkan motor hasil curian setelah terjatuh saat dikejar petugas. Barang bukti yakni Honda Vario tanpa plat. Pelaku masih dalam penyelidikan.
4. Curanmor di Jalan Stabat–Karang Rejo (LP/B/380/VI/2025). Petugas menggagalkan transaksi jual beli motor tanpa surat sah. Pelaku melarikan diri dan meninggalkan Honda Vario tanpa plat di lokasi kejadian.
5. Curanmor di Hinai (LP/A/13/IX/2025). Dua pelaku melarikan diri meninggalkan sepeda motor Yamaha NMAX BK 7134 TU di Pasar Batu Melenggang. Kini masih dalam penyelidikan.
6. Penadahan curanmor di Stabat (LP/A/02/IX/2025). Pelaku S (41) ditangkap setelah kedapatan membawa Honda KLX BK 2270 KU tanpa dokumen kepemilikan. Ia mengaku membeli motor tersebut seharga Rp3,2 juta. Pelaku dijerat Pasal 480 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.
7. Curanmor di Pangkalan Brandan (LP/13/I/2025). Tersangka AS (39) mencuri motor milik mahasiswa bernama NPS (23). Barang bukti berupa Honda Scoopy hitam putih tanpa plat diamankan. Pelaku dijerat Pasal 363 KUHP, ancaman 7 tahun penjara.
8. Curanmor di Kuala (LP/B/68/VIII/2025). Tersangka MS (29) mencuri Yamaha Vega BK 2898 GJ milik warga bernama Sumarno (59). Barang bukti dan pelaku telah diamankan. Ancaman pidana Pasal 363 KUHP dengan hukuman maksimal 7 tahun penjara.
Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo menegaskan bahwa keberhasilan operasi ini adalah bukti nyata keseriusan Polres Langkat dalam memberantas kejahatan jalanan, terutama pencurian kendaraan bermotor yang sering merugikan masyarakat kecil.
“Kami tidak akan memberi ruang bagi para pelaku kejahatan di Langkat. Polres dan seluruh jajaran akan terus meningkatkan kegiatan kepolisian, memperkuat patroli, serta mengedepankan tindakan cepat dan terukur,” tegas Kapolres.
Lebih jauh, Kapolres menambahkan bahwa operasi ini tidak hanya menindak pelaku, namun juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih waspada dan aktif berkolaborasi dengan kepolisian.
“Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Kami berharap masyarakat segera melapor bila mengetahui aktivitas mencurigakan. Dukungan dan partisipasi publik sangat penting agar kita bisa menciptakan Langkat yang aman, tertib, dan nyaman untuk semua,” ujarnya.
Selain fokus pada penegakan hukum, Polres Langkat juga mengedepankan pendekatan edukatif dan humanis, terutama dalam mengajak masyarakat menjaga harta benda serta memahami bahaya membeli kendaraan tanpa dokumen resmi.
Kapolres menekankan bahwa tindakan seperti itu bisa menjerumuskan masyarakat menjadi penadah tanpa disadari.
“Masyarakat harus lebih berhati-hati. Jangan mudah tergiur harga murah. Bila kendaraan tidak memiliki dokumen yang lengkap, bisa jadi itu hasil kejahatan,” pesan AKBP David.
Sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab publik, Polres Langkat juga membuka layanan informasi bagi masyarakat yang merasa kehilangan kendaraan bermotor untuk mencocokkan dengan barang bukti hasil operasi.
reporter | Rudy Hartono
