3 Pria dan Wanita Pendukung Trump Ditikam

pilpres amerika

topmetro.news – Pendukung Trump ditikam. Sayangnya kepolisian setempat belum mengetahui secara pasti apakah perkelahian ini ada kaitannya dengan aksi unjuk rasa yang digelar di depan kediaman presiden pada malam pemilihan. Polisi masih menyelidikinya.

Pendukung Trump Dianiaya Dibawa ke RS

Namun yang pasti, tiga pria dan seorang wanita yang mengidentifikasi diri mereka sebagai pendukung calon presiden incumbent Donald Trump, dibawa ke rumah sakit dengan luka pisau yang tidak mengancam jiwa.

Luka itu mereka terima setelah terlibat dalam perkelahian di dekat Gedung Putih, kata pihak kepolisian Washington.

“Perkelahian itu terjadi di dekat persimpangan 14th Street dan New York Avenue Northwest sekitar pukul 02:30 EST,” polisi melaporkan seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (5/11/2020).

BERITA TERKAIT | Trump Ingin Tembak Badai dengan Bom Nuklir

Seperti diwartakan topmetro.news sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyarankan menjatuhkan bom nuklir untuk menghalau badai. Situs berita Axios pada Minggu waktu setempat (25/8/2019), menuliskan, saran itu disampaikan Trump dalam sebuah briefing soal badai.

Selama pengarahan tersebut, Trump bertanya soal kemungkinan menghalau badai atau angin topan yang terbentuk di lepas Pantai Afrika dengan menjatuhkan bom nuklir di mata badai.

Seorang sumber mengatakan peserta rapat meninggalkan briefing sambil bertanya-tanya, “Apa yang kita lakukan dengan ini?” Akan tetapi Axios tidak menyebut kapan pembicaraan itu terjadi.

Dikutip AFP, ini bukan kali pertama Trump mengajukan usul semacam itu. Pada 2017, Trump bertanya kepada pejabat senior apakah pemerintah harus mengebom badai untuk mencegah mereka mendarat. Namun saat itu Trump tidak merinci jenis bom nuklir yang akan digunakan.

Gedung Putih menolak berkomentar. Tetapi Axios mengutip seorang pejabat senior administrasi yang mengatakan bahwa tujuan Trump tidak buruk.

Gagasan Trump ini bukanlah hal baru. Saran ini awalnya dilontarkan seorang ilmuwan di era Pemerintahan Presiden Dwight Eisenhower pada tahun 1950-an.

reporter | jeremitaran
sumber | mistar/sindo

Related posts

Leave a Comment