Tangisan Putri Almarhum Rianto Simbolon: Boasa Ipamate Hamu Bapakki

rekonstruksi pembunuhan Rianto Simbolon

topmetro.news – Polres Samosir sudah menggelar rekonstruksi pembunuhan raja adat, Rianto Simbolon (41), bertempat halaman Mako Polres Samosir, Kamis (26/11/2020) lalu.

Dari amatan wartawan, turut hadir pada adegan rekonstruksi tersebut, tim penasihat hukum korban dari Law Office Dwi Ngai Sinaga. Antara lain, Dwi Ngai Sinaga yang juga Direktur LBH IPK Sumut. Serta, Rudi Zainal Sihombing dan Benri Pakpahan.

Rekonstruksi sendiri berlangsung pukul 13.40 WIB hingga pukul 17.30 WIB.

Namun yang jadi perhatian adalah, kehadiran anak almarhum Menanti Simbolon (18) dalam rekonstruksi tersebut. Menanti merupakan pelajar kelas 3 SMA Negeri I Ronggur Ni Huta, yang hadir sebagai saksi.

Dari sejak awal hadir di Polres Samosir, Menanti yang didampingi Dwi Ngai Sinaga SHMH yang juga merupakan Tim LBH PPTSB Sumut, tampak sedih serta berusaha menutupi kesedihannya. Menanti tampak menutup wajahnya dengan topi hitam yang ia kenakan.

Hingga saat rekonstruksi, Menanti yang awalnya terlihat tenang duduk tiba-tiba langsung mengamuk kepada salah satu tersangka, Pahala Simbolon (24) yang langsung memukulnya.

Sejumlah Tim Kejaksaan Samosir saat itu memang meminta agar Menanti jangan jadi saksi.

“Bapak e, bapak e… Boasa ipamate hamu Bapakki. (Kenapa kalian matikan bapakku itu – arti dalam Bahasa Indonesia),” teriak Menanti sambil menangis meraung-raung memanggil ayahnya.

Untuk menenangkan Minanti, kuasa hukum almarhum, Dwi Ngai Sinaga meminta agar tenang, serta membawa masuk ke ruang Polres Samosir.

“Tenang boruku. Lihat aku sekarang ini aku tulangmu. Ikhlaskan bapak boruku. Akan tulang kawal kasus ini. Tuhan juga melihat ini boruku,” ucap Dwi menenangkan Menanti yang tetap meraung-raung.

Tangisan Menanti pun mengundang sejumlah perhatian personil dan pegawai Polres Samosir kaum wanita, hingga bahkan menitikan air mata.

Risna Simbolon (8) adik Menanti juga turut menangis. “Bapak. Omak bereng hami. (Bapak dan mama lihat kami ini),” ucapnya dengan linangan air mata. Personil Polres Samosir pun terlihat menenangkan Risna.

Rekonstruksi Pembantaian

Dalam rekonstruksi tersebut hadir tersangka pembunuh Rianto Simbolon. Antara lain, Bilhot Simbolon (27), Tahan Simbolon (42), Parlin Sinurat (42), Justianus Simbolon (60), dan Pahala Simbolon (24). Sedangkan seorang lagi sedang dalam pencarian dan berstatus DPO.

Sedangkan Menanti Simbolon (18) hadir bersama adik-adiknya. Antara lain, Boss Fernando Simbolon (16), Baen Parningotan (14), Margaret Simbolon (12), Risna Simbolon (8), Gabetua Simbolon (8), dan Martogi Tua Simbolon (4).

Kini, semuanya hidup tanpa ayah dan ibu, mendiami rumah peninggalan orangtuanya, Ronggur Ni Huta. Ibunya sendiri sudah terlebih dulu meninggal pada tahun 2018 lalu. Sedangkan dua adiknya paling kecil dititipkan di panti asuhan.

Kelima tersangka pun memerankan adegan pembantaian tersebut. Termasuk Justianus Simbolon (60) dengan kaki satu memerankan otak pembunuhan terhadap korban.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment