Pabrik Kondom Digerebek Polisi, Ditemukan 300 Ribu ‘Kombes’ Siap Dijual

Pabrik Kondom Digerebek

TOPMETRO.NEWS – Sebuah pabrik kondom digerebek polisi. Jadi, Anda yang biasa menggunakan kondom sejak hari ini sebaiknya mulailah berhati-hati, bisa jadi kondom baru yang Anda pakai itu kondom ‘second’ alias kondom bekas (kombes).

Kepolisian Vietnam menemukan sekitar 300.000 -an kondom bekas yang didaur ulang kemudian dikemas untuk dijual lagi.

Pengawas pasar di Provinsi Binh Duong menggerebek sebuah pabrik di dekat Kota Ho Chi Minh, Kamis (3/12/2020), dimana mereka menemukan ratusan ribu kondom bekas yang siap dikemas ulang untuk siap dilepas ke pasar.

Dari penuturan pemilik pabrik–perempuan berusia 34 tahun–dia membeli kondom-kondom bekas dari orang lain. Selanjutnya kondom dicuci, dibentuk kembali kemudian dimasukkan ke dalam kemasan plastik, demikian yang dikutip dari AP, Minggu (6/12/2020).

Rekaman video yang diambil oleh saluran televisi pemerintah Vietnam, VTV, memperlihatkan karung-karung berisi kondom bekas. Selain itu, terlihat juga alat yang digunakan untuk mencuci dan membentuk kembali kondom rekondisi.

Tidak diperoleh informasi jelas berapa banyak kondom bekas yang sudah dijual kembali di seluruh Vietnam.

Korsleting Listrik, Pabrik dan Lapak Barang Bekas di Kalideres Ludes Terbakar

Seorang pejabat kesehatan yang dikutip oleh surat kabar Tuoi Tre mengatakan kondom bekas menimbulkan risiko kesehatan yang ekstrim bagi konsumen.

BACA SEELNGKAPNYA | Temukan Kondom, Oknum Pegawai BRI Dipergoki Isteri Diduga Berselingkuh

Seperti diberitakan topmetro.news sebelumnya seorang oknum pegawai Bank BRI di Lubuk Pakam, Deli Serdang dipergoki istrinya bersama wanita lain di sebuah rumah, Jalan Lintas Bakaran Batu, Batang Kuis, Deliserdang, diduga sedang selingkuh.

Ironisnya, perselingkuhan yang diduga dilakukan sang suami berinisial HP (39) kepada ST (30) yang tak lain adalah rekannya sendiri yang bekerja di Bank BRI Cabang Lubuk Pakam.

reporter | jeremitaran
sumber/foto | riausky

Related posts

Leave a Comment