topmetro.news – Empat pegawai Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Klas II B Panyabungan Kabupaten Madina (Mandailing Natal), memperoleh pengukuhan menjadi Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (Satops Patnal), Kamis (25/2/2021).
Keempat pegawai lapas Klas II B Panyabungan itu terdiri dari eselon 4 dan 5. Mereka menerima pengukuhan menjadi Satops Patnal di aula lapas. Keempatnya adalah, Kepala Seksi Keamanan dan Tata Tertib (Kamtib) Hendria SH, Kepala Seksi Binadik Suyetno, Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) M Amril Hakim Lubis, dan Kasupsi Perawatan Ika Silvana Ramli.
Arahan Kalapas Panyabungan
Usai melakukan pengukuhan, Kepala Lapas Klas II B Panyabungan Madina Hamdi Hasibuan menegaskan bahwa Satops Patnal merupakan sebuah tim yang terbentuk untuk mengoptimalkan tugas dalam melakukan pencegahan dan penindakan gangguan keamanan dan ketertiban secara efektif. Juga untuk perbaikan seluruh aspek pelaksanaan tugas pemasyarakatan meliputi fungsi pembinaan petugas dan peningkatan layanan pemasyarakatan.
Kalapas dalam sambutannya juga berharap kepada semua petugas agar menerapkan disiplin dalam menjalanlan tugas. Serta mengutamakan etika dalam segala sesuatu perbuatan.
Kata Kalapas, satuan operasional pengendalian internal itu kalau kata dan artinya di luar atau di lapangan. Biasa kita dengar itu menjadi pengawas. Atau bisa kita bilang provos. “Semua tugas di Lapas itu harus berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Mulai dari kehadiran, disiplin kerja, agar bisa menjadi contoh terutama untuk petugas yang sudah dikukuhkan,” pungkasnya.
Maka dari itu lanjutnya, untuk memberikan contoh yang baik bagi pegawai junior, ia menegaskan agar para pejabat struktural terutama eselon 4 dan 5 harus menjadi contoh dan teladan yang baik.
“Apabila ada pegawai yang melanggar atau tidak disiplin dalam hal kehadiran atau pun tidak mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan. Tidak segan-segan saya akan memberikan surat peringatan pertama sesuai dengan PP 53. Terutama untuk angkatan 2017 yang baru-baru. Harus bisa mencontoh dan memberikan warna di mana pun lapas yang mereka tempati,” ungkap mantan Kalapas Klas II B Kayu Agung Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut.
reporter | Jeffry Barata Lubis
