Topmetro.news – Kondisi jalan di Provinsi Sumatera Utara sepanjang 363,08 km kini cukup memprihatinkan alias kupak kapik. Hal ini disebabkan anggaran di APBD Provsu cukup minim dan tak mampu menanggulangi perbaikan jalan di Provinsi.
Demikian diungkapkan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat bersilaturahmi dengan wartawan Pemprovsu di Pendopo Rumah Dinas Kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (02/03/2021).
Dikatakan Edy Rahmayadi, kondisi ruas jalan provinsi Sumut untuk tahun 2013-2019 telah mencapai kondisi yang mantap hingga 88,09% yakni sepanjang 2.685,42 km. Sedangkan yang belum maksimal yakni 11,91% atau setara 363,08 km. Dengan total ruas jalan 3.048,50 km.
Artinya, melihat kondisi jalan provinsi yang cukup parah dan minim anggaran ini membuat masyarakat juga menderita , apalagi menuju Jalan kota wisata yang ada di Sumatera Utara.
Mengingat dan mengharapkan perbaikan jalan yang harus dilakukan dengan maksimal ini, Edy berharap untuk tahun 2021 kondisi jalan di Sumut bisa diperbaiki secepatnya.
“Jalan harus menjadi akses yang dapat mendukung pembangunan perekonomian masyarakat,” ujar Edy.
Silaturahmi dengan wartawan Pemprovsu ini Edy juga mengatakan akses jalan adalah urat perekonomian warga. Serta sangat dibutuhkan untuk pembangunan. Pembangunan dan pemantapan infrastruktur jalan juga menjadi salah satu fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut saat ini.
Minim Anggaran
“Jika diibaratkan sebagai anatomi tubuh, maka infrastruktur jalan atau lalu lintas merupakan urat nadi. Apabila urat nadi tidak berfungsi, maka terhenti pula proses pembangunan. Untuk itu, kita Pemprov Sumut sangat fokus dengan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan. Harus lebih baik, harus ada peningkatan,” terangnya dalam rapat koordinasi bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) di Medan.
“Jalan itu kan ada wewenang nasional, ada wewenang provinsi, kabupaten/kota, maka di rapat ini kita mau koordinasikan supaya ke depan pembangunan itu sejalan dan terarah. Daerah-daerah prioritas dan juga daerah-daerah yang perlu koordinasi. Kemudian nantinya untuk dibawa ke pusat,” jelasnya.
Sinergi sangat penting dalam proses pembangunan. Serta harus bekerja secara beriringan.
“Jangan jalan masing-masing. Tapi komunikasi, sehingga jangan nanti kita baru pasang tiang listrik harus bongkar lagi karena mau bangun jalan. Tidak efektif kerja kita,” ujarnya.
Dalam diskusi itu hadir juga mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Provinsi Sumut, Effendy Pohan yang mengatakan kondisi ruas jalan provinsi Sumut untuk tahun 2013-2019 telah mencapai kondisi yang mantap hingga 88,09% yakni sepanjang 2.685,42 km. Sedangkan yang belum maksimal yakni 11,91% atau setara 363,08 km. Dengan total ruas jalan 3.048,50 km.
Sementara kondisi jalan nasional di Sumut panjang jalan nasional di Sumut 2.632,22 km. “Untuk semester II tahun 2018, kondisi baik sudah 38,87%, sedang 52,39%, rusak ringan 7,1%, dan rusak berat 1,54%,” jelasnya.
Hadir dalam silaturahmi dengan wartawan Pemprovsu itu Dirut PDAM Tirtanadi Kabir, Kadis Komimfo Provsu Irman, Kadis Kesehatan Provsu Alwi, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provsu Effendy Pohan, Kadis Ketahanan Pangan dan Holtikultura Provsu Ir Dhaler Lubis.
Penulis : Erris JN
