KM Tailana Milik Pemkab Aceh Singkil Naik Dok di Sibolga

Kapal Pemkab Aceh Singkil

topmetro.news – KM Tailana yang merupakan pembelian tahun 2019 lalu kini harus naik dok. Kapal tersebut adalah milik Pemkab Aceh Singkil yang kontroversial. Antara lain selalu menjadi bahan gunjingan di kalangan masyarakat karena sudah lama tidak memiliki tempat sandar.

Mulai dari belum memiliki ijin berlayar yang di mana sudah lebih dua tahun. Kemudian juga tidak memiliki dermaga, hingga adanya dugaan barang seken, menjadi topik yang selalu jadi perbincangan.

Terakhir masyarakat Aceh Singkil heboh dengan tidak terlihatnya KM Tailana beberapa minggu ini di tempat biasa parkir.

Dari penelusuran reporter topmetro.news, bahwa saat ini KM Tailana sedang mendapatkan perawatan rutin di Pemko Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Senada dengan penjelasan Kadis Perhubungan Kabupaten Aceh Singkil Malim Dewa yang mana ia menjelaskan keberadaan KM Tailana saat ini.

“Saat ini KM Tailana sedang dalam perawatan rutin di Sibolga. Yang di mana akan memakan waktu sekitar 20 hari,” ucap Malim, Selasa (23/3/2021).

Naik doknya di Sibolga, karena dekat dengan Aceh Singkil serta akan lebih terjangkau dari segala aspek.

Perawatan Rutin KM Tailana

“Perlu kita ketahui. Meski belum beroperasi, KM Tailana itu harus mendapatkan perawatan rutin setahun sekali. Apalagi saat ini juga beberapa bagian di KM Tailana sudah mengalami kerusakan. Mulai dari mesin pemompa minyak hingga bodi kapal yang termakan karang. Dan bila dibiarkan akan bisa semakin parah,” ujar Malim.

Lanjutnya lagi, tidak perlu ada keraguan. Karena meski naik doknya di Sibolga, tapi mekanik yang memperbaiki semua datangnya dari Jakarta.

“Untuk biaya pemeliharaan rutin ini kita sudah menganggarkan dari dana APBK sebesar Rp150 juta. Sedangkan untuk ijin naik dok kita bisa mengurus semua di sana,” tuturnya.

Malim menambahkan, bahwa dermaga tambat untuk KM Tailana sejak tahun lalu sudah diajukan. Dan mungkin pada tahun 2022 sudah terealisasi.

Keterlambatan pengadaan dermaga itu juga makin parah karena adanya wabah pandemi yang mana memaksakan daerah harus merefocusing anggaran. “Mau tidak mau harus bersabar dulu,” tandasnya.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment