Percepat Pemulihan Ekonomi, Gubernur Edy Rahmayadi Ambil Empat Langkah ini

Percepat pemulihan ekonomi

topmetro.news – Percepat pemulihan ekonomi, terutama menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melakukan empat langkah. Yaitu 1. Percepatan serapan APBD kabupaten/kota, 2. Pengawasan distribusi bahan pangan, 3. Memastikan ketersediaan bahan pangan dengan harga terjangkau, dan 4. Penyesuaian Pemungutan Pajak Bahan Bakar Kendaraan (PBBKB).

Edy Rahmayadi menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan di acara Rapat Koordinasi High Level Meeting TPID, di Ballroom Adimulia Hotel Medan, Jumat (9/4/2021). Kegiatan juga sekaligus Peluncuran Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah Sumut.

Untuk serapan anggaran APBD, Edy Rahmayadi mendorong pemko/pemkab mempercepat tender-tender dan juga belanja daerah. Serapan anggaran APBD akan menjadi stimulus ekonomi di masing-masing daerah, sehingga membantu pemulihan ekonomi. Sedangkan penyesuaian PBBKB untuk meningkatkan PAD. Sehingga pemerintah bisa meningkatkan serapan anggarannya dan menghindari deflasi.

Kemudian, katanya, pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan bahan pangan dan memonitor harga. Karena biasanya harga bahan pangan melonjak menjelang Ramadan dan Lebaran. Sumut sendiri cukup baik dalam memproduksi kebutuhan pangan. Seperti beras, cabai merah, cabai rawit, daging ayam, telur ayam dan minyak. Sehingga keenam bahan pangan ini surplus.

Tetapi, untuk bawang merah, Sumut baru mampu memproduksi 64 persen dari total kebutuhan. Sedangkan bawang putih 4,6 persen. Bahkan, gula pasir Sumut 100 persenmemasok dari luar daerah. Untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dan harga yang terjangkau perlu monitoring pada sektor pendistribusiannya.

Monitor Bahan Pangan

Edy Rahmayadi berharap Tim Satgas Pangan bisa bekerja ekstra untuk memonitor pendistribusian bahan pangan. “Kita banyak yang surplus. Jadi harusnya tidak ada alasan yang surplus naik harganya, walau ini menjelang Ramadan dan Lebaran. Bila naik drastis, berarti ada masalah entah itu distribusi atau permainan tengkulak. Satgas Pangan perlu memonitoring ketat hal ini. Kalau harganya melonjak bisa-bisa masyarakat tak mampu beli dan kita mengalami deflasi,” kata Edy.

Ketersediaan bahan pangan dan harga berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi Sumut yang terdampak Covid-19 sejak tahun lalu. Kuartal IV tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Sumut sudah terkontraksi 2,21 persen(yoy). Edy Rahmayadi berharap kuartal I tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Sumut mampu mencapai 0 persen.

Prediksi Ekonomi Sumut

Kepala BI Perwakilan Sumut Soekowardojo mengatakan, prediksi pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan I tahun ini masih terkontraksi 1,07 persen. Sehingga perlu upaya-upaya khusus agar hal tersebut tidak terjadi. Selain empat upaya Pemprov Sumut, juga perlu pengimplementasian Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (EPTD).

Sampai saat ini, katanya, sudah ada 21 pemko/pemkab di Sumut yang sudah memiliki Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) untuk pengimplementasian (EPTD). Selanjutnya akan menyusul daerah-daerah lain.

“Pertumbuhan ekonomi sudah menunjukkan perbaikan. Tetapi hasil assessment kami prediksi kami masih minus. Tetapi untuk tahun 2021 secara keseluruhan kami prediksi tumbuh 4,5%. Dan dengan mengimplementasikan EPTD keuangan daerah akan lebih transparan karena semua terdata. Sehingga optimalisasi pendapatan daerah bisa kita lakukan,” kata Soekowardojo usai peluncuran TP2DD Pemprov Sumut bersama Edy Rahmayadi.

Turut hadir Wakapoldasu Dadang Hartanto, Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Yusup Ansori dan pimpinan Perum Bulog Wilayah Sumut Arif Mandu. Selain itu juga hadir bupati/walikota se-Sumut, baik secara fisik maupun virtual dan OPD terkait Pemprov dan Pemkab/Pemko.

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment