topmetro.news – Kehidupan Sir Richard Starkey kecil sama seperti kebanyakan bocah Liverpool. Yakni besar di lingkungan kelas pekerja dan tak punya opsi lain selain menyaksikan masalah-masalah khasnya; kemiskinan dan rumah tangga yang awut-awutan.
Tapi, ada yang lebih berat dari itu semua. Saat Starkey masih kecil, kedua orangtuanya yang bekerja di toko roti, memutuskan untuk berpisah.
Kondisi ini makin parah dengan kesehatannya yang tak bisa kompromi. Starkey kecil bahkan sampai menghabiskan satu tahun di rumah sakit akibat komplikasi usus buntunya yang pecah ketika ia berusia enam tahun.
Satu tahun agaknya belum cukup membuat Starkey kecil menderita. Karena selama dua tahun berikutnya, ia menderita radang selaput dada dan harus jalani perawatan di sanatorium.
Usianya 13 tahun saat itu. Tapi hidup sudah membolak-balikkannya, dengan tempo yang naik turun. Hingga ia akhirnya menemukan alat musik yang sesuai dengan itu.
Alat musik yang laksana hidupnya: menggebrak, keras, dengan tempo dan sinkopasi yang tak terduga. Alat musik yang akhirnya jadi pelampiasan si bocah yang sering mengidap penyakit ini. Hingga kemudian menjadikannya legenda.
Sir Richard Starkey dengan drumnya, yang akhirnya terkenal ke seantero dunia dengan nama panggung: Ringo Starr. Dengan bandnya yang mengubah dunia: The Beatles.
BACA | 4 Band yang Mungkin Nggak Secadas Sekarang Tanpa Black Sabbath
Kiprah Singo Star
Sebelum menjadi legenda, Ringo terlebih dulu bermain di band bernama Rory Storm and the Hurricanes. Di band inilah ia menggunakan nama panggung Ringo Star untuk pertama kalinya.
Sering bermain sekitar tahun 1960-an di Hamburg, Jerman Barat, Starr pun akhirnya berkenalan dengan The Beatles. Saat itu The Beatles beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan drummernya, Pete Best.
Begitulah cerita awal mula Ringo, yang lahir pada 7 Juli 1940, menjalani masa kecil yang penuh gejolak, lantas berkenalan dengan sosok-sosok yang akhirnya mengubah hidupnya selamanya.
Ringo resmi menjadi drummer Beatles pada tahun 1962, setelah terpilih untuk menggantikan Best.
Ia jadi salah satu dari empat pilar Beatles. Ketukannya mantap dan lugas, serta bisa memenangkan hati penggemar, karena kepribadiannya yang menarik.
Kariernya dengan Beatles penuh lika-liku dan cerita panjang. Momen-momen penting dalam sejarah musik, yang tentu saja melibatkan Beatles, sudah ia alami.
Mulai dari jadi band terbesar sepanjang sejarah, perjalanan spiritual band ke India, bubarnya band yang paling dicintai dunia. Sampai kematian John Lennon, leader band, akibat kena berondongan peluru.
Pasca-meninggalnya George Harrison, praktis Beatles hanya menyisakan dua orang: Paul McCartney dan Ringo Starr.
Terlalu banyak pengalaman Sir Ringo. Terlalu besar jasanya. Pada tahun 2015, dirinya dilantik dalam Rock and Roll Hall of Fame. Dan ia memang sudah sepantasnya mendapatkan penghargaan itu.
Sebelumnya, dirinya juga diangkat menjadi anggota Ordo Kerajaan Inggris (MBE) pada tahun 1965, dengan menerima gelar ksatria.
Selamat ulang tahun Sir Ringo -bocah kecil sakit-sakitan yang akhirnya mengubah dunia dengan stik, seperangkat drum, dan pukulan penuh semangat yang menjaga tempo band terbesar sepanjang masa.
sumber | kompas.com