KABAR DUKA..!!! Boru Silalahi dan Putrinya Tewas Kesetrum Kawat Jemuran

Kesetrum kawat jemuran

Topmetro.News – Kesetrum kawat jemuran yang dialiri listrik hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. Itulah yang dialami Purnama boru Silalahi (44) dan putrinya, Sara boru Pardede (16), Keduanya tercatat sebagai warga Huta Ganjang Nagori Pardomuan Nauli, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun.

Keduanya meregang nyawa akibat kesetrum kawat jemuran pakaian yang dialiri listrik di belakang rumahnya, Senin (12/7/2021) sekira pukul 08.30 WIB.

Info ini awalnya diterima personil piket Polsek Perdagangan Aiptu M Sihombing dari Bhabinkamtibmas, Aipda J Samosir.

Selanjutnya Kanit Reskrim Ipda Edi Saputra bersama personil mendatangi lokasi kejadian dan mengetahui kedua jenazah korban sudah ditempatkan di dalam rumahnya.

Sementara itu, keterangan saksi Brado Pardede (11) selaku anak korban menuturkan, awalnya ibunya menyuruh Sara untuk menjemur pakaian di tempat biasa di belakang rumahnya.

Saat menjemur pakaian, korban Sara menjerit-jerit. Mendengar itu Brando menolong dengan cara memegang tubuh korban dan merasakan ada sengatan listrik.

Lalu Brando memberitahukan kepada ibunya. Purnama pun berusaha menolong dengan menarik badan korban dari sengatan arus listrik, tetapi usahanya tidak berhasil.

Hal ini membuat Brando menangis dan didengar saksi Kaudiman Nainggolan (69) salah seorang warga setempat. Kaudiman langsung mendatangi lokasi kejadian dan melihat kedua korban sudah tergeletak di atas tanah, dengan posisi Purnama dalam keadaan terlungkup dan Sara menyamping.

Kaudiman berupaya menarik tangan Purnama yang sedang memegang kawat jemuran dialiri arus listrik, sehingga terlepas. Namun saat itu kondisi Kaudiman merasa lemas, sehingga dibawa saksi Polmadi Sitohang (60) di lokasi kejadian untuk berobat ke Klinik Bidan Wiwit.

Petugas PLN Kerasaan, Zainal Lubis (38) mengatakan, sumber arus listrik berasal dari kabel yang terpotong ujungnya menyentuh seng, sehingga berhubungan langsung dengan kawat jemuran tersebut.

Sedangkan Bidan Desa (Bindes), Nurmita boru Sitinjak (52) menjelaskan, dari hasil visum luar, Sara menderita luka bakar sengatan listrik di bagian tangan kanan. Sementara Purnama menderita luka bakar sengatan listrik di bagian tangan kiri dan tangan kanan.

Sahat Pardede (53) suami korban menolak jenazah isteri dan anaknya diotopsi, karena keduanya meninggal akibat tersengat arus listrik. Pihak keluarga bersedia untuk membuat surat peryataan tidak ada merasa keberatan atas peristiwa itu.

Pihak Polsek Perdagangan mengamankan barang bukti kabel listrik berwarna putih panjang lebih kurang 3 meter dan 2 buah kawat jemuran berukuran 2 meter.

“Kedua korban meninggal akibat tersengat arus listrik. Keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi,” kata AKP Josia, Kapolsek Perdagangan.

BACA PULA | Di Asahan, Ibu dan Anak Tewas Kesetrum Akibat Pohon Tumbang

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya akibat pohon tumbang, seorang ibu dan anaknya dilaporkan tewas kesetrum arus listrik.

Pohon kelapa sawit dimaksud dilaporkan tumbang yang melintang di jalan akibat hujan deras dan angin kencang, membuat ibu dan anak di Kabupaten Asahan itu meregang nyawa.

“Kejadiannya kemarin malam sekira pukul 20.00 WIB. Mereka dalam perjalanan pulang melihat keluarga yang sakit. Malam itu hujan deras dan ada pohon tumbang di tengah jalan.

Bermaksud mau jalan kaki menghindari pohon tumbang, justru menjadi korban kesetrum,” kata Triono, Kepala Dusun VIII Desa Persatuan, Kecamatan Pulau Raja di rumah duka, Sabtu (5/6/2021).

sumber\foto | lintangnews
reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment