TOPMETRO.NEWS – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Medan (Solmed) mendatangi 0.0Mapolrestabes Medan di Jalan M. Said, Medan, Senin (22/5).
Dalam aksinya mahasiswa tersebut meninta hentikan refresifitas sampai kriminalitas yang dilakukan oleh TNI/ Polri terhadap gerakan rakyat, mahasiswa dan bebaskan 3 aktivis mahasiswa yang di tahan di Polrestabes Medan.
Akhir-akhir ini refresifitas gerakan mahasiswa semakin marak terjadi, mahasiswa tidak lagi ddiberi kebebasan dalam beraspirasi di dalam kampus dengan dalih akan mengganggu proses belajar mengajar. Tindakan itu refresifitas tersebut telah terjadi baru-baru ini, dimana mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian ketika melakukan aksi memperingati Hari Pendidikan Nasional pada Selasa 2 Mei 2017 lalu di kampus Universitas Sumatera Utara (USU). Ketika itu mass aksi dalam proses membubarkan diri, terjadi provokasi berupa ancaman lisan, pelemparan batu terhadap massa aksi oleh pohak oknum provokator.
Dan melakukan penangkapan terhadap 7 orang mahasiswa yang tidak ada kaitannya dengan aksi, yakni 1 ornag peserta aksi, 3 awak lembaga Pers mahasiswa yang tengah melakukan tugas peliputan, 1 orang warga sekitar. Sementara 4 orang sudah dilepas dan 3 orang lagi sudah di tetapkan sebagai tersangka.
Tidak sampai disitu, pihak kepolisian juga melakukan pengrebekan terhadap Sekertariat Formadas di Sekertaris Gemaproden, pada Selasa 9 Mei 2017 lalu, dan mereka juga mengamankan sebanyak 6 orang dan menyita berkas-berkas keorganisasian.
“Pada saat pengrebekan, polisi tidak dilengkapi dengan surat tugas. Ini jelas polisi adalah ancaman bagi kebebasan berorganisasi dan kebebasan beraspirasi,” teriak massa aksi.
Sambil melakukan yel-yel massa aksi mendesak agar Kapolrestabes Medan, Sandy Nugroho dicot dari jabatannya.
“Copot Sandy Nugroho dari Kapolrestabes Medan,” teriak massa aksi sembari meninggalkan Mapolrestabes Medan dengan tertib sambil berjalan kaki ke Taman Budaya, Medan.(TM/05)
