KABAR DUKA..!!! Remaja Asal Nias Tewas Diterkam Harimau

remaja asal nias

Topmetro.News – Remaja asal Nias dilaporkan tewas dimangsa harimau. Kejadian ini terjadi di Desa Teluk Lanus di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Wilayah itu sontak gempar lantaran ulah munculnya seekor Harimau Sumatra (Phantera Tigris Sumatrae) sejak Minggu (29/8/2021) hingga Senin (30/8/2021).

Seorang remaja 13 tahun ditemukan tewas mengenaskan dan tubuhnya diseret harimau sejak Minggu (29/8/2021) malam, pukul 19.00 WIB.

Camat Sungai Apit Wahyudi mengatakan, kejadian itu terjadi di perkebunan PT Sawit Uniseraya, Kampung Teluk Lanus.

Dia menguraikan fakta-fakta kejadian, bahwa Malta Alfarel Nduru tinggal di perkebunan itu karena ayahnya Rustam merupakan karyawan perusahaan itu.

Kronologi Peristiwa Versi Camat

Pada Ahad, 29 Agustus 2021 pukul 19.00 WIB, korban berada di luar rumah di dalam perkebunan PT Sawit Uniseraya itu.

Tiba-tiba muncul harimau Sumatra yang menyeretnya dari tempat korban berdiri.

“Warga mencari korban malam ini, kemudian korban ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia dengan kondisi luka yang menggenaskan,” kata Wahyudi.

Dia menguraikan kronologinya, Minggu, 29 Agustus 2021 sekitar pukul 19.00 WIB, Rustam dan anaknya (korban) sedang memperbaiki mesin genset mesin camp PT Uniseraya. Sebab mesin genset di camp itu rusak.

Saat Rustam sedang sibuk memperbaiki mesin genset, korban meminta izin kepada ayahnya untuk pergi ke pelabuhan.

Maksudnya untuk mencari jaringan Ponsel, sebab didekat camp tinggal korban tidak terdapat jaringan selular.

Setelah beberapa saat, anaknya belum juga kembali dari pelabuhan.

Rustam gusar dan memangil- manggil anaknya itu sambil menyusul ke arah pinggiran sungai.

Saat itu, kondisi lampu camp masih padam.

“Rustam pergi mencari anaknya ke pinggir sungai dan setelah berjalan sekitar 150 meter, dia hanya menemukan ponsel milik anaknya tergeletak di tanah,” kata dia.

Firasat Rustam mulai berbeda.

Apalagi dia melihat bercak darah yang berserakan di tanah dan bekas seretan menuju ke kedalaman hutan.

“Rustam berlari ke camp sambil berteriak meminta tolong, kemudian rekan-rekan kerja PT Uniseraya datang bersama-sama untuk mencari korban,” kata dia.

Sebelum korban ditemukan, masyarakat telah menduga korban dimangsa binatang buas, yakni diterkam harimau.

Apalagi saat itu kondisi lampu padam, sehingga luput dari pandangan masyarakat di camp perkebunan sawit itu.

“Warga melakukan pencarian lebih 4 jam lamanya, menggunakan penerangan senter, lampu colok dan membawa parang atau kayu untuk berjaga-jaga,” kata dia.

Jenazah Korban Dibawa ke Nias-Sumut

Pukul 11.30 WIB malam itu, warga berhasil menemukan korban masih di dalam perkebunan sawit PT Uniseraya itu.

Kondisi korban saat ditemukan tidak lagi utuh, beberapa bagian tubuh sudah hilang.

“Setelah korban dievakuasi di camp, pihak keluarga sepakat membawa jenazah korban ke Kabupaten Nias, Sumatera Utara (Sumut),” kata dia.

Jenazah korban dibawa menggunakan ambulans pukul 02.30 WIB, Senin dini hari.

Hasil koordinasi Polsek Sungai Apit dan Pemerintah Kecamatan Sungai Apit, saat ini telah diturunkan tim dari BBKSDA Provinsi Riau ke Kampung Teluk Lanus untuk melakukan pengamanan satwa liar.

“Hambatan kita adalah lokasi yang sulit dijangkau, tidak ada jaringan selular, kawasan hutan yang berdampingan dengan perkebunan sawit masih terdapat binatang buas membahayakan,” kata Wahyudi.

Berdasarkan analisa tim Polsek Sungai Apit dan Pemerintah Kecamatan setempat, korban diduga telah diterkam oleh Harimau di hutan pinggiran sungai Belat Kampung Teluk Lanus.

“Dengan adanya tanda seretan dan darah di lokasi tempat ditemukannya HP korban bahwa dapat di prediksikan korban telah diterkam dan diseret harimau,” kata dia.

Saat ini Polsek Sungai Apit menyelidiki kejadian itu.

Kemudian melakukan penggalangan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam beraktifitas di tempat rawan binatang buas.

BACA PULA | Berat 250 Kg, Buaya Dijerat Warga, Dagingnya Disantap 70 Orang

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya buaya dijerat warga di wilayah Mentawai. Ya, Baresman Samungilailai (56), warga Dusun Silaoinan, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat itu memasang jerat buaya setelah ternak babinya dimangsa.

Hasilnya, jerat yang dipasang di Sungai Taikako dekat jembatan besi itu membuat seekor buaya terperangkap.

Baresman mengatakan, untuk menarik buaya itu, dia dibantu sembilan orang warga Dusun Silaoinan.

Setelah mati, buaya itu dinaikkan ke atas perahu mesin. Buaya lalu dibawa ke tepi sungai dekat rumah Beresman.

sumber\foto | riausky/tribunpekanbaru/kairos/kompas
reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment