topmetro.news – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Panyabungan Kanwil Kemenkumham Sumut berkomitmen untuk memerangi HP, pungutan liar (pungli), dan narkoba (halinar).
Komitmen itu terwujud saat menjelang pelaksanaan asimilasi di rumah. Di mana 6 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) harus melakukan test urine, Kamis (30/9/2021). Hal itu sebagai salah satu syarat untuk pengusulan asimilasi.
“Lapas Klas IIB Panyabungan berkomitmen tinggi dalam memberantas Halinar di dalam Lapas. Dan upaya-upaya pemberantasan Halinar selama ini telah kita lakukan. Yaitu dengan razia peredaran handphone, razia kamar/blok hunian, razia area brandgang. Dan pemindahan narapidana ke Lapas lain yang terindikasi percobaan memasukkan narkoba,” terang Kalapas Klas IIB Panyabungan Hamdi Hasibuan kepada Topmetro.News
Selain itu, imbuhnya, dalam komitmen memerangi Halinar itu, mereka juga melakukan pencegahan peredaran uang tunai yang tidak sesuai SOP dengan mengubah alat transaksi dari uang tunai menjadi koin. Dan hari ini melakukan test urine bagi WBP yang akan melaksanakan asimilasi di rumah.
Mantan Kalapas Klas IIB Kayu Agung itu juga menjelaskan, bahwa dalam pelaksanaannya, Sub Registrasi dan Bimkemas berkoordinasi dengan Tim Kesehatan dan Perawatan Warga Binaan Lapas Klas IIB Panyabungan. Yang terdiri dari Kasi Bimnadik dan Giatja, Kasubsi Perawatan, dokter Lapas dan staff perawatan. Serta WBP yang menjalani test urine dalam pengawasan langsung staff perawatan.
Komitmen Lapas Panyabungan
Test urine kepada warga binaan yang masuk usulan asimilasi di rumah itu merupakan komitmen Lapas Panyabungan dalam memerangi Halinar. “Keenam WBP yang menjalani test urine ini hasilnya dinyatakan negatif narkotika,” ungkapnya
Ke depan tambahnya, pelaksanaan test urine bagi warga binaan akan terus berlanjut. Dan pelaksanaannya akan berlaku bertahap serta berkala.
reporter | Jeffry Barata Lubis
