16 ABK Batahan Ditangkap DKP Sumbar di Teluk Ilalang

16 ABK Batahan Ditangkap DKP Sumbar di Teluk Ilalang

topmetro.news – Sebanyak 16 orang Anak Buah Kapal (ABK) asal Kecamatan Batahan Kabupaten Madina, Sumatera Utara, ditangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ketika sedang menangkap di Teluk Ilalang, Sabtu (9/10/2021) lalu.

Penangkapan ini sontak membuat masyarakat dan Pemerintahan Kabupaten Madina terkejut. Pasalnya, ABK asal Kecamatan Batahan tersebut, menurut informasi, masih melakukan penangkapan ikan di wilayah perairan Kabupaten Madina Provinsi Sumut.

Camat Batahan Irsal ketika dikonfirmasi topmetro.news, Minggu (10/10/2021) menjelaskan, bahwa saat ini ke 16 ABK asal Batahan yang ditangkap DKP Sumbar itu telah dibawa ke Sumbar dan sebelumnya dilakukan interogasi di pelabuhan bunguih.

“Ke 16 ABK yang ditahan tersebut dengan menggunakan tiga kapal milik nelayan batahan. Yakni Kapal Akhir, Kapal Mial dan kapal Naldi). Dan ketika ditangkap DKP Sumbar saat razia dan tanpa ada perlawanan”.ujarnya

Irsal juga menjelaskan, melalui sambungan telpon, ia telah berbicara dengan para ABK pagi ini. Dan dalam pengajuannya ke 16 ABK mengatakan sudah berada di Padang dalam kondisi sehat dan dapat perlakuan dengan baik tanpa ada tindakan kekerasan.

“Saya berharap masyarakat tidak ada yang terpancing dan memancing untuk menyulut emosi yang dapat merugikan dan mempersulit penyelesaian masalah ini,” pintanya.

Upaya Pemkab Madina

Dan lanjutnya, sesuai arahan Bupati, beberapa upaya yang sudah mereka lakukan di Batahan. Juga memberikan pemahaman kepada pihak keluarga nelayan, berkoordinasi dengan muspika dan tokoh masyarakat Batahan, agar menyelesaiakan permasalahan ini ke Kantor DKP di Padang sumbar.

“Meminta bantuan sesama aparat keamanan laut, kepolisian, dan meminta bantuan dan pertimbangan kepada pejabat Pemprov Sumbar. Serta meminta bantuan melalui tokoh dan ninik mamak adat untuk mendorong penyelesaian masalah ini,” terangnya.

Sementara itu Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis, menanggapi peristiwa ini, meminta kepada siapa pun pihak yang berpotensi untuk bisa menyelesaikan situasinya, sangat diharapkan untuk dapat bisa berpikir dan bertindak objektif.

“Kepada Pemerintahan Sumbar atau dalam hal ini Pemerintahan Daerah Air Bangis, tolong untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan satu pihak. Dan kepada Kadis DKP Madina agar segera cari solusi dalam penyelesaiannya,” tegasnya.

Kemudian politisi Partai Gerindra ini juga berpesan kepada Camat Natal dan Batahan untuk segera bertindak menjadi mediasinya. Lalu kepada seluruh masyarakat Madina, terutama Natal dan Batahan ia mengimbau untuk dapat menahan diri. Dan jangan melakukan tindakan apa pun yg sifatnya tidak menyelesaikan masalah.

“Kepada Polairud Madina awasilah wilayahnya supaya tidak terjadi hal yg serupa. Semoga masalah ini akan terselesaikan dan tidak mengulang lagi kejadian 98/ 99. Mari sama-sama kita jaga dan kita bela wilayah nelayan dan pelaut kita,” tandasnya.

reporter | Jeffry Barata Lubis

Related posts

Leave a Comment