Diseret Buaya ke Dalam Air, Pria Ini Selamat, Meski Terluka Parah

Meski terluka parah

Topmetro.News – Meski terluka parah, Abdullah (42) pekerja kilang sagu yang diserang buaya Muara di Desa Sungai Rawa, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak akhirnya selamat. Itu setelah dirinya berpegang kuat pada tali pengikat tual sagu dan berteriak minta tolong kepada teman-temannya.

Peristiwa itu terjadi Rabu (27/10/2021) kemarin. Tim BBKSDA Riau Resort Siak yang menerima laporan langsung menindaklanjuti informasi terkait konflik itu.

Fifin Arfiana Jogasara, Plt Kepala Balai BKSDA Riau pada Jumat (29/10/2021) mengatakan, untuk mencegah terjadinya konflik susulan pihaknya mengutus tim berkoordinasi dengan pemilik kilang sagu terkait kronologis penyerangan satwa buaya, dan melakukan pengecekan lokasi penyerangan.

“Lokasi kejadian merupakan muara sungai rawa yang memang merupakan habitat buaya muara,” jelas Fifin.

Hasil identifikasi dan pengecekan di lapangan, korban bernama Abdullah (42), berstatus sebagai warga di Desa Terus, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Lanjut Fifin, menurut kronologis saksi-saksi di lokasi disebutkan peristiwanya terjadi pada Senin (25/10/2021) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat itu, Abdullah bersama beberapa rekannya sedang bekerja di kilang sagu milik Aguan, di Kampung Sungai Rawa, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak.

Sebelum diserang korban mengaku, awalnya mencium bau amis saat menarik tual sagu. Tak lama kemudian buaya muncul dari perairan dan langsung menerkam kaki korban.

“Jadi setelah kaki kanan korban diterkam, Abdullah sempat terseret ke dalam sungai,” jelas Fifin.

Beruntung korban tidak panik dan tetap tidak melepaskan pegangannya pada tali yang digunakan untuk menarik sagu. Kemudian juga berusaha untuk melepaskan kakinya dari gigitan buaya, sambil berteriak-teriak minta tolong.

Mendengar teriakan Abdullah, beberapa temannya yang berjarak sekitar meter langsung merespon dan menarik tali yang di pegang korban, hingga buaya tersebut melepaskan gigitannya.

“Akibat gigitan buaya kaki kanan korban dan telinganya mengalami luka saat melawan dan berusaha menyelamatkan diri,” terang Fifin.

Agar konflik serupa tidak terjadi, tim yang melakukan identifikasi disekitar lokasi kejadian menghimbau pemilik kilang sagu untuk berhati-hati dalam beraktifitas di air saat hendak menaikkan tual sagunya.

“Selain itu, tim yang turun kelapangan juga melakukan pemasangan rambu peringatan rawan buaya di pinggir sungai. Agar pekerja maupun masyarakat yang melintas lebih berhati hati dan waspada dalam menjalankan aktivitasnya,” pungkasnya.

BACA PULA | Berat 250 Kg, Buaya Dijerat Warga, Dagingnya Disantap 70 Orang

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya buaya dijerat warga di wilayah Mentawai. Ya, Baresman Samungilailai (56), warga Dusun Silaoinan, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat itu memasang jerat buaya setelah ternak babinya dimangsa.

Hasilnya, jerat yang dipasang di Sungai Taikako dekat jembatan besi itu membuat seekor buaya terperangkap.

Baresman mengatakan, untuk menarik buaya itu, dia dibantu sembilan orang warga Dusun Silaoinan.

Setelah mati, buaya itu dinaikkan ke atas perahu mesin. Buaya lalu dibawa ke tepi sungai dekat rumah Beresman.

“Sebelum terkena jerat buaya telah memakan satu ekor babi milik saya dengan berat babi sekitar 50 kilogram, melihat hal itu saya menjadi kesal dan langsung memasang jerat. Jerat itu sudah dipasang sejak Senin (18/1/2021) memakai umpan satu ekor anjing, dan Jumat (22/1/2021) sekitar pukul 08.00 WIB, saya melihat satu ekor buaya dengan bobot sekitar 250 Kg dengan panjang sekitar 8 meter terkena jerat,” ujar Baresman.

Baresman lalu kembali lagi ke rumah dan memberitahukan kepada tetangga, bahwa jeratnya berhasil menangkap buaya.

sumber\foto | riausky\beritasatu
reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment