Kabupaten Toba Masih Miliki Potensi Wisata Tersembunyi

potensi wisata tersembunyi

topmetro.news – Kabupaten Toba ternyata memiliki potensi wisata tersembunyi yang masih belum tereksploitasi sama sekali. Bahkan kalau ada perhatian pihak terkait, maka lokasi wisata tersebut menyuguhkan paket komplit. Mulai dari destinasi alam, adventure, hingga wisata rohani.

Demikian diungkapkan salah seorang tokoh kelahiran Kabupaten Toba, Jumongkas Hutagaol, Senin (13/12/2021).

“Saat ini sedang giat-giatnya beberapa kabupaten yang memiliki Destinasi Danau Toba menggali dan menciptakan lokasi-lokasi untuk berkembang menjadi tujuan wisata. Maka saya selaku putra Kabupaten Toba pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara, juga mengusulkan agar pengembangan tujuan wisata di Kabupaten Toba dapat maksimal,” katanya.

Lokasi yang menurutnya berpotensi jadi tujuan wisata paket komplit itu adalah seputar kawasan Dolok Desa Hutagaol, Kabupaten Toba. Di lokasi ini, kata Jumongkas, ada beberapa titik yang bisa berkembang jadi destinasi wisata.

Antara lain keberadaan makam seorang missionaris di Desa Hutagaol yang berada di puncak bukit, sebagai tujuan wisata rohani. Lalu tidak jauh dari sana ada Gua Liang Sipege yang sangat menantang untuk wisata petualangan (adventure). Kemudian di daerah itu juga ada air terjun bernama Sampuran Panduman.

Faktor Jalan By Pass

“Adanya jalan by pass dari Tambunan sampai dengan Soposurung yang melingkar menelusuri dekat pegunungan yang salah satu daerahnya bernama Desa Hutagaol, sangat mendukung lokasi ini. Di mana dari jalan by pass di titik Dolok Nagodang bisa kita melihat hamparan arah Danau Toba. Lalu di sebelah kiri by pass kita melihat gunung,” katanya.

“Lalu di kaki gunung itu ada namanya Gua Liangsipege dan di atasnya kira-kira 250 meter yang berdekatan dengan Desa Peatulan ada kuburan missionaris. Menurut cerita benar atau tidak, Beliau (missionaris-red) biasa memandang ke Sigumpar tempat pemakaman Nommensen,” sebut pengusaha transportasi ini.

“Tapi saya kurang tahu kenapa missionaris ini dikuburkan di tempat itu. Saya minta yang lebih tahu sejarahnya nanti memperjelas. Dan menurut saya, keinginan tahu warga soal sejarah missionaris inilah yang makin menambah nilai lebih lokasi tersebut,” imbuhnya.

“Dan dari titik by pass di Dolok Nagodang arah ke kiri kira-kira berjarak 3 km ada jalan menuju Desa Panduman yang memiliki air terjun. Namanya Sampuran Panduman, yang tahun enam puluhan sangat terkenal sebagai tujuan wisata lokal. Sekarang saya kurang tahu apa airnya masih seperti dulu,” ungkap Jumongkas.

Wisata Prioritas

Maka berdasarkan titik-titik lokasi itu, ia mengusulkan bagaimana kalau Gua Liangsipege dan sekelilingnya itu diprioritaskan sebagai tujuan wisata. Kemudian jalan untuk naik ke atas ke tempat kuburan missionaris menjadi daerah wisata dengan mendirikan Patung Raja Kristus yang terkait dengan misi missionaris itu.

Pengelola Trans Metro Deli ini menggambarkan, bahwa puncak bukit lokasi makam missionaris itu bisa terlihat dari segala penjuru, apalagi kalau ada Patung Kristus Raja di sana.

“Perlu saya jelaskan, apabila harapan ini bisa terwujud, maka tempat itu sangat jelas terlihat dari Sigumpar, sepanjang jalan sampai Balige hingga Soposurung. Dan Air Terjun Sampuran Panduman bisa semakin terbuka aksesnya dengan memperlebar jalan ke Panduman, yang sekaligus jalan lingkar bisa keluar ke Laguboti melewati kampung halaman mantan Kapolda Sumut, Pak Siagian,” urai Jumongkas.

Ia pun berharap, usulannya tersebut bisa menjadi bahan pemikiran Pemkab dan DPRD Toba, termasuk para pimpinan HKBP sekarang, juga lembaga-lembaga agama dan tokoh-tokoh masyarakat Toba.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment