Kuliah Umum di Unsyiah, KASAD Yakini Nasionalisme Aceh tidak Diragukan Lagi

Nilai-nilai persatuan dan nasionalisme di Provinsi Aceh tidak diragukan. Sejarah membuktikan pada zaman perang kemerdekaan, Provinsi Aceh menyumbangkan dua pesawat untuk terlaksananya kemerdekaan Bangsa Indonesia.

topmetro.news – Nilai-nilai persatuan dan nasionalisme di Provinsi Aceh tidak diragukan. Sejarah membuktikan pada zaman perang kemerdekaan, Provinsi Aceh menyumbangkan dua pesawat untuk terlaksananya kemerdekaan Bangsa Indonesia.

KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman SE MM menyampaikan hal itu saat memberikan kuliah umum bertemakan ‘Persatuan dan Kebhinekaan Nusantara’, kepada para mahasiswa dan Civitas Akademika Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Berlangsung di Hall AAC Dayan Dawood Kampus Unsyiah, Banda Aceh, Provinsi Aceh, Kamis (10/3/2022).

Sebelumnya, Rektor Unsyiah Prof Dr Ir Marwan IPU menyambut kedatangan KASAD dengan memakaikan ‘kupiah meukeutop’. Serta menyematkan sebilah rencong, sebagai tanda memuliakan tamu kehormatan yang datang dari jauh.

Di awal kuliah umumnya, KASAD menyampaikan bahwa pemberian kuliah umum seperti itu adalah dalam rangka mempererat tali silaturahmi dengan para mahasiswa dan Civitas Akademika Unsyiah. Kegiatan ini pun sudah menjadi hal yang rutin, yang memang sebelum-sebelumnya KASAD lakukan setiap kunjungan kerjanya di beberapa perguruan tinggi.

Dalam kuliah umumnya KASAD menyampaikan bahwa mahasiswa adalah sebagai garda terdepan dan garda pembaharuan yang harus menjadi tonggak tetap kokohnya nilai-nilai Pancasila dari kemungkinan-kemungkinan ancaman internal yang saat ini mempengaruhi baik dari media sosial maupun dari lingkungan sekitar.

“Anak-anakku mahasiswa. Saya yakin bahwa persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme serta kokohnya nilai-nilai Pancasila pasti akan terjamin di Provinsi Aceh,” ujarnya.

“Pondasinya adalah kebhinekaan. Tiangnya adalah persatuan dan kesatuan. Atapnya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegas KASAD.

Selanjutnya KASAD Cberpesan, agar para mahasiswa selalu berbuat baik. Karena sekecil apa pun kebaikan akan menjadi riak kebaikan yang tidak akan pernah berujung.

Kemudian KASAD mengingatkan, apabila ingin berhasil, para mahasiswa harus melupakan masa lalu karena tidak akan kembali lagi. Serta yang paling penting adalah harus memiliki tujuan hidup.

“Kunci sukses, lupakan masa lalu. Lakukan yang terbaik. Karena cita-cita hanya harapan dan angan-angan yang harus diperjuangkan,” pesannya.

Miniatur Keberagaman

Sementara Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Dr Ir Marwan IPU dalam sambutannya menyampaikan, bahwa bahwa saat ini Universitas Syiah Kuala telah menjadi contoh miniatur bagaimana keberagaman dapat terawat dengan baik di kampus tersebut.

Di mana Unsyiah memiliki mahasiswa yang berasal dari hampir seluruh Nusantara. Sebagian dari mereka adalah para mahasiswa penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK).

“Universitas Syiah Kuala selaku perguruan tinggi yang menampung mereka (para mahasiswa) terus berbenah. Yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu pendidikannya. Karena kedatangan mereka tentu dengan semangat yang sama. Yaitu merajut cita-cita agar kelak mendapatkan masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment