topmetro.news – Berhentinya aktifitas penambangan emas tanpa izin pada bahagian hulu dan sepanjang aliran Sungai Batang Natal selama Hari Raya Idul Fitri 1443 H ini, langsung terlihat manfaatnya. Di mana air Sungai Batang Natal terlihat jernih.
Kejernihan Sungai Batang Natal itu sudah lama tidak masyarakat rasakan. Khususnya yang berada di hilir sungai. Hal itu akibat pencemaran sebagai dampak Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) yang beroperasi dengan menggunakan alat berat jenis excavator (beco). Sehingga menyebabkan air sungai menjadi coklat dan berlumpur.
Warga Desa Lancat Kecamatan Lingga Bayu, M Zailani, Rabu (4/5/2022), kepada topmetro.news menyampaikan, untuk mempertahankan kondisi air sungai yang bersih seperti saat ini, masyarakat berharap pihak kepolisian tetap serius bekerja dalam menangani atau memberantas PETI di bagian hulu sungai. Tepatnya sepanjang aliran Sungai Batang Natal.
“Untuk tetap menjaga kelestarian Sungai Batang Natal yang sudah bertahun-tahun lamanya telah rusak akibat ulah PETI di sepanjang Sungai Batang Natal, kita sangat berharap APH selalu aktif dan serius memberantas menghentikan aktifitas tambang ini,” ujarnya.
Lanjutnya, baru kali ini kembali terlihat air Sungai Batang Natal mengalir dengan jernih. “Dan kita meminta hal ini terus bertahan. Agar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai bisa kembali memanfaatkan air sungai tersebut untuk MCK,” katanya.
Hendri warga Kecamatan Natal menegaskan hal serupa. Ia berharap pihak Polda Sumut dan Polres Madina tetap fokus serta serius untuk terus menindak tegas pelaku PETI di Sungai Batang Natal.
“Alhamdulillah. Bila dilihat saat ini Sungai Batang Natal sudah mulai kembali jernih jika tidak ada aktivitas PETI. Semoga hal ini akan tetap terus bertahan,” harapnya.
Dan tambahnya, mereka meminta awak media juga jangan bosan untuk terus melakukan sosial kontrol dalam pemberitaan terkait PETI di Sungai Batang Natal.
reporter | Jeffry Barata Lubis
