PMK Terkendali, Gubernur Sumut Yakinkan Konsumsi Daging Aman

PMK Terkendali, Gubernur Sumut Yakinkan Konsumsi Daging Aman

topmetro.news –  Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meyakinkan daging ternak seperti, sapi, kerbau dan kambing/domba, aman dikonsumsi. Kondisi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, yang melanda beberapa daerah di Indonesia juga sudah makin menurun jumlahnya.

Gubernur Edy menyampaikan hal itu di rumah dinasnya, di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (24/5/2022), menjawab pertanyaan wartawan soal perkembangan penyebaran PMK ternak di Sumut.

Atas masalah ini, lanjut Gubernur, masyarakat diminta untuk tidak panik berlebihan seperti melakukan penjualan hewan ternak tanpa kendali, termasuk kekhawatiran mengonsumsi daging. Menurutnya, PMK bisa di kendalikan dan tidak bersifat zoonosis, artinya tidak dapat menular atau menginfeksi manusia.

Saat ini, lanjut Gubernur, ada 2.600 ekor ternak (kambing, sapi, kerbau dan domba) yang terindikasi PMK. Namun dari jumlah itu, belum ada temuan laporan adanya kematian.

Isolasi Ternak

“Untuk itu kita berusaha untuk melakukan pengendalian. Seperti dengan cara mengisolasi hewan ternak yang terkena dan langsung diobati,” jelasnya.

Atas penjelasan tersebut, Gubernur berharap masyarakat, khususnya pihak terkait tidak membesar-besarkan masalah ini dan membuat kekhawatiran berlebihan di tengah rakyat. Apalagi perayaaan Iduladha (Idul Kurban) kurang dari dua bulan lagi dan permintaan hewan ternak untuk kurban tinggi.

“Kita berharap jangan ada yang membuat rakyat stres. Bahwa masalah ini bisa kita selesaikan dengan baik,” sebut Gubernur, yang juga meyakinkan bahwa pemerintah melalui dinas terkait terus bekerja mengendalikan penyebaran PMK di Sumut.

Adapun dua langkah tersebut, yakni membatasi keluar masuk hewan ternak antarprovinsi, dari dan ke Sumut. Upaya ini juga berjalan bersama TNI/Polri atau unsur Forkopimda, termasuk pemerintah kabupaten/kota.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap menjelaskan bahwa hingga saat ini, ternak yang sudah pasti (positif) PMK sebanyak 21 ekor. Angka ini merupakan angka sekitar pekan lalu dan belum ada penambahan.

“Kalau yang terindikasi ya, tetapi untuk yang positif, ada 21 ekor. Jadi itu masih indikasi,” sebut Azhar.

Sedangkan keberadaannya secara menyeluruh, belum ada ternak yang terindikasi mati akibat PMK. Selain itu, ternak yang sempat tertular, juga telah tangani dan makin membaik. Termasuk penanganan untuk pengobatan, masih tertangani oleh pemerintah daerah.

“Sesuai arahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, kita sudah membentuk Tim Pengendalian PMK. Insya Allah, dengan kebersamaan, wabah ini bisa kita atasi bersama,” sebutnya.

 

penulis: Erris

Related posts

Leave a Comment